Jika kita bicara kebutuhan pasti semua orang mengeluh dan mengatakan
bahwa kebutuhannya tidak pernah tercukupi, tetapi jika kita lihat arti
dari kebutuhan sendiri adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam
kelangsungan hidupnya. Jadi jika ada orang yang mengeluh tentang
kebutuhan itu bukan “kebutuhan” tetapi “keinginan”. Sering kali kita
dipusingkan oleh keinginan yang tidak pernah ada habisnya.
Sebagai contoh, orang bisa mendapatkan makanan tetapi yang membedakan apa dan dimana dia makan.
Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, orang-orang bekerja lalu mendapatkan penghasilan atau “Uang”. Hanya sebagian orang yang benar-benar memikirkan apa manfaat dan cara mendapatkan kebutuhan serta keinginan tersebut. Sering saya melihat orang yang sewaktu mudanya sibuk mengumpulkan uang hingga lupa akan masa tua yang sudah tidak menghasilkan apa-apa dan tinggal cicilan untuk anak kuliahnya atau sisa-sisa hutang diwaktu dia berjaya.
Tetapi beda dengan orang yang memiliki Passion dan Meaning. Orang yang memiliki passion akan berusaha mendapatkan kebutuhannya dengan cara yang dia sukai dan berpikir bergunakah dia untuk orang banyak. Saya setuju dengan pendapat Prof Rhenald Kasali Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang mengatakan bahwa orang yang memiliki meaning itu menjalankan sesuatu yang mereka cintai dan menimbulkan kebahagiaan. Bahagia itu benih untuk meraih keberhasilan. Orang yang mengejar gaji berpikir sebaliknya, kaya dulu, baru bahagia.
Lulus sekolah lalu melanjutkan ke Perguruan Tinggi,setelah lulus mereka me-set pikiran mereka untuk bekerja menjadi Pegawai pemerintah, BUMN dll lalu menjadi “kaya”. Jarang sekali ada orang yang rela menjadi guru disebuah sekolah nan jauh disana atau orang yang memenuhi kebutuhan melalui karya seninya.
Tetapi apapun langkah yang kalian lakukan kalian tetap harus menghadapi kenyataan,cobalah untuk melakukan hal yang kalian sukai misal jadikan hobi kamu untuk memenuhi kebutuhan kamu. Akan berbeda rasanya bukan jika kita menjalani sesuatu yang kita sukai?
Sebagai contoh, orang bisa mendapatkan makanan tetapi yang membedakan apa dan dimana dia makan.
Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, orang-orang bekerja lalu mendapatkan penghasilan atau “Uang”. Hanya sebagian orang yang benar-benar memikirkan apa manfaat dan cara mendapatkan kebutuhan serta keinginan tersebut. Sering saya melihat orang yang sewaktu mudanya sibuk mengumpulkan uang hingga lupa akan masa tua yang sudah tidak menghasilkan apa-apa dan tinggal cicilan untuk anak kuliahnya atau sisa-sisa hutang diwaktu dia berjaya.
Tetapi beda dengan orang yang memiliki Passion dan Meaning. Orang yang memiliki passion akan berusaha mendapatkan kebutuhannya dengan cara yang dia sukai dan berpikir bergunakah dia untuk orang banyak. Saya setuju dengan pendapat Prof Rhenald Kasali Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang mengatakan bahwa orang yang memiliki meaning itu menjalankan sesuatu yang mereka cintai dan menimbulkan kebahagiaan. Bahagia itu benih untuk meraih keberhasilan. Orang yang mengejar gaji berpikir sebaliknya, kaya dulu, baru bahagia.
Lulus sekolah lalu melanjutkan ke Perguruan Tinggi,setelah lulus mereka me-set pikiran mereka untuk bekerja menjadi Pegawai pemerintah, BUMN dll lalu menjadi “kaya”. Jarang sekali ada orang yang rela menjadi guru disebuah sekolah nan jauh disana atau orang yang memenuhi kebutuhan melalui karya seninya.
Tetapi apapun langkah yang kalian lakukan kalian tetap harus menghadapi kenyataan,cobalah untuk melakukan hal yang kalian sukai misal jadikan hobi kamu untuk memenuhi kebutuhan kamu. Akan berbeda rasanya bukan jika kita menjalani sesuatu yang kita sukai?