May 28, 2015

Kita Sama-Sama Tidak Peduli

Kita sama-sama tidak peduli, ketika ada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Entah itu tumpangan payung ketika hujan, tumpangan motor ketika ada yang terlambat dari janjinya, membawakan barang bawaan mereka yang berat, atau sekadar membantu orang tua menyeberangi jalan raya yang ramai dan padat.

Kita sama-sama tidak peduli, ketika ada saudara atau teman yang dilanda kesedihan. Entah apa karena kita yang tidak enak tiba-tiba masuk ke dalam hidupnya bertanya ada masalah apa, atau kita memang manusia individualis?

Kita sama-sama tidak peduli, apa yang sedang terjadi disekitar kita, kita pura-pura tuli dengan jeritan fakir miskin, dan lebih tidak peduli lagi dengan gonjang-ganjing panggung pemerintahan Indonesia.

Jujur saja.

Kita lebih senang mengeraskan musik yang menempel di kedua lubang telinga kita, pura-pura tidak mendengar teriakan minta tolong saudara seakidah atau saudara sesama manusia. Kita tidak peduli, ‘kan?

Kita lebih gemar tertawa melihat sketsa komedi di stasiun televisi lokal sampai terkencing-kencing, pura-pura tidak tahu bahwa saudara kita sedang bertarung mempertahankan hidup demi sesuap nasi atau sepotong roti. Kita tidak peduli, ‘kan?

Kita lebih gemar pergi ke bioskop dan klub malam untuk melepas penat daripada pergi ke masjid untuk meminta ampunan dan pertolongan Allah atas segala permasalahan dan kesulitan kita. Kita lebih senang ikut perkumpulan tidak penting yang membuang-buang waktu daripada pergi ke majelis ilmu untuk bekal perjalanan kita menuju akhirat. Kita tidak peduli, ‘kan?

Apa harus menunggu Allah Menurunkan cobaan terberat untuk umat manusia di seluruh dunia, baru kita mau bergerak untuk berubah dan mengubah?

Coba berkaca dan katakan pada diri sendiri, 

“Kapan aku mau peduli?”

Hasbunallah wa ni’mal wakil.

Aku Rindu