Jul 31, 2015

Aku Dermaga, Mas Paijo Senjaku

Tiada tempat yang paling tepat untuk duduk bersandingan dengan mas paijo selain senja di dermaga.
Bahagia bersatu padu dengan rindu yang menyatu.

Kutajamkan pandangan, memperhatikan lekat-lekat.
Mencari-cari sosokmu yang selalu hadir dalam ingat.
Tak sabar ingin memeluk erat, mengecup jidat.


Aku selalu suka senja, karena kata orang “Senja selalu berhasil mengingatkan akan keikhlasan. Ikhlas melepaskan siang yang cerah untuk menerima kedatangan malam yang tak kalah indah.”

Sedangkan malam lebih kau suka karena lebih indah untuk meretas resah dan lebih tenteram untuk memejam.

Waktu bergulir, kau masih setia disampingku.
Pandanganku tak berarah, di atas kepalaku gumpalan awan merona merah
Langit semakin indah, sedang aku menikmati indahnya senja.


Sore itu banyak orang berlalu lalang. Ada yang mengantar pergi, ada yang menjemput pulang.
Ada yang melebur rindu ada juga yang bersiap merindu.

Diantara mereka, tentu ada pula yang hanya singgah, beristirahat sesaat.
Melepas penat meluruskan belikat, kemudian melanjutkan perjalanan hingga ke tujuan.


Masih di dermaga, dengan setia menunggumu menemani mas paijo yang kucinta.
Sampai kapanpun aku harus menemanimu.
Hari telah menjingga, aku tetap setia menemanimu.


Hanya mas paijo yang selalu ada disampaingku.
Masihkah aku jadi senjamu untuk melepas rindu?


Kini mentari sudah terbenam sepenuhnya, senja sudah kuhabiskan bersama mas paijo. 
Dan aku ingin bahagia menikmati hari-hari yang indah selalu bersama mas paijo.

Bukankah senja selalu mengajarkan tentang keikhlasan dan kebahagiaan?

Aku Rindu