Oct 16, 2017

Belajar Dari Pohon Ungu

Tumbuh dan berkembang hingga bisa berbagi dengan buahnya, atau bunganya, atau juga dengan daunnya. Hasil yang nampak setelah sekian lama berjuang. Tentu, hasil yang terbaik, akan didapatkan dari bibit terbaik.

Akar yang kokoh, menghujam, dan gesit mencari nutrisi dalam tanah untuk tumbuh kembangnya. Batang yang kuat, tegak, dan menjulang menopang diri dari terpaan angin, derasnya hujan, serta teriknya panas. Hingga buah yang dihasilkan manis, orang-orang yang memanennya bahagia, begitu pula yang memakannya.

Seperti seorang Ibu, yang kelak akan membersamai tumbuh kembang anaknya. Bagaimana menjadikan akar aqidahnya kokoh, batang syari’atnya kuat, dan berakhlaq manis, disayangi orang-orang sekitarnya, juga bermanfaat.

Lantas, saat ini adalah masa perjuangan. Menjalankan peran diri untuk bisa tumbuh kembang seperti pohon yang begitu indah. Menjadi bibit terbaik untuk kehidupan setelahnya.

Pengenalan paling pertama yang menjadi tugas. Adalah mengenalkan kebenaran. Berawal dari keyakinan yang tak perlu sebuah alasan. Iman.
Inilah warna ungu yang aku maknai dalam hidupku. Berjuang menjadi perempuan yang memiliki bibit terbaik, untuk tumbuh kembang kehidupan setelahnya. Mengenalkan kebenaran pada hidup yang nyata dengan kesadaran, untuk hidup yang kekal dengan keimanan.

Aku Rindu