Kita semua terlahir berbeda: Dengan
kondisi, latar belakang keluarga, jenis kelamin, bentuk tubuh, warna kulit,
warna mata, sidik jari, dan berbagai macam hal lain yang membuat satu sama lain
dari kita menjadi unik sebagai manusia.
Kita juga terlahir dengan kekurangan dan
kelemahan masing-masing. Ada sebagian di antara kita yang terlahir dengan
pandangan yang kurang awas, pendengaran yang kurang tajam, atau karena satu dan
lain hal memiliki penyakit spesifik yang entah bagaimana sudah ada dalam
dirinya. Tetapi ada sebagian lain yang terlahir dengan kekurangan atau
kelemahan lainnya: Misalnya menyangkut kondisi ekonomi keluarganya, terlahir di
tengah situasi perang atau wilayah konflik, juga hal-hal lainnya yang
barangkali tak bisa dipilih untuk ingin terlahir di tengah kondisi masyarakat
dan budaya seperti apa.
Di saat kita lahir, kita sudah membawa
perbedaan dan kekurangan dalam diri masing-masing. Namun kita juga terlahir
dengan hak yang tak bisa dilepaskan sebagai manusia: Hak untuk hidup bahagia
menjadi diri kita sendiri—dengan keunikan, kelebihan, dan kelemahan kita
masing-masing itu.
Jika setiap hari, setiap pagi, kita
bangun dengan kesadaran semacam ini… Kita selalu berkesempatan untuk terlahir
kembali: Menjadi diri kita yang berbeda dan unik, dengan kelemahan dan
kekurangan-kekurangan yang kita miliki dalam hidup ini, tetapi selalu berhak
untuk terus hidup… Selalu berhak untuk terus bernafas, bergerak, dan berjuang
di jalan masing-masing… Untuk mendapatkan kebahagiaan-kebahagiaan sebagaimana
kita impikan selama ini.
Jika ada orang yang tidak suka pada
perbedaan-perbedaan dan terus menerus mengandaikan keseragaman, barangkali merekalah
orang-orang yang tidak percaya pada diri sendiri.
Selamat menjalani pagi yang berbeda.
Selamat menjalani hari dengan kesadaran yang berbeda.