Mar 18, 2015

Bangun Pagi dengan Berbeda



Kita semua terlahir berbeda: Dengan kondisi, latar belakang keluarga, jenis kelamin, bentuk tubuh, warna kulit, warna mata, sidik jari, dan berbagai macam hal lain yang membuat satu sama lain dari kita menjadi unik sebagai manusia.

Kita juga terlahir dengan kekurangan dan kelemahan masing-masing. Ada sebagian di antara kita yang terlahir dengan pandangan yang kurang awas, pendengaran yang kurang tajam, atau karena satu dan lain hal memiliki penyakit spesifik yang entah bagaimana sudah ada dalam dirinya. Tetapi ada sebagian lain yang terlahir dengan kekurangan atau kelemahan lainnya: Misalnya menyangkut kondisi ekonomi keluarganya, terlahir di tengah situasi perang atau wilayah konflik, juga hal-hal lainnya yang barangkali tak bisa dipilih untuk ingin terlahir di tengah kondisi masyarakat dan budaya seperti apa.

Di saat kita lahir, kita sudah membawa perbedaan dan kekurangan dalam diri masing-masing. Namun kita juga terlahir dengan hak yang tak bisa dilepaskan sebagai manusia: Hak untuk hidup bahagia menjadi diri kita sendiri—dengan keunikan, kelebihan, dan kelemahan kita masing-masing itu.

Jika setiap hari, setiap pagi, kita bangun dengan kesadaran semacam ini… Kita selalu berkesempatan untuk terlahir kembali: Menjadi diri kita yang berbeda dan unik, dengan kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang kita miliki dalam hidup ini, tetapi selalu berhak untuk terus hidup… Selalu berhak untuk terus bernafas, bergerak, dan berjuang di jalan masing-masing… Untuk mendapatkan kebahagiaan-kebahagiaan sebagaimana kita impikan selama ini.

Jika ada orang yang tidak suka pada perbedaan-perbedaan dan terus menerus mengandaikan keseragaman, barangkali merekalah orang-orang yang tidak percaya pada diri sendiri.

Selamat menjalani pagi yang berbeda. Selamat menjalani hari dengan kesadaran yang berbeda.


Aku Rindu