Jan 24, 2019

Ditempatku Hujan Yang Tak Berkesudahan


Sedang di tempatku hujan yang tak berkesudahan. Rintik air perlahan menjadi hujan yang mengalir. Air yang perlahan jatuh ke bumi, hinggap di daun, lekat di ranting dan jatuh ke tanah serta diserap akar pohon. Ada juga yang memilih jatuh di jendela kaca tepat disebelahku saat ini. Apakah tempatmu juga sama?

Sedang ditempatku dingin menyergap. Berkebalikan dari siang tadi, panas yang menyengat bumi. Sengaja aku tidak mengenakan jaket tebalku, sebab tubuhku sudah hangat dengan secangkir kopi yang sengaja aku meminumnya perlahan agar hangatnya tertahan. Ada juga roti yang ku beli tadi sore, sebelum turun hujan, sebelum turun malam. Apakah tempatmu juga sama?

Sedang ditempatku gelap telah menyelinap dan lampu yang padam, hanya ditemani cahaya dari layar laptopku yang mungkin saja sebentar akan mati dengan sendiri. Harusnya malam ini, bulan benderang lagi, yah purnama jatuh lagi. Tepat sebulan yang lalu aku menemuinya. Inilah malammu gadis penikmat purnama. Apakah ditempatmu juga sama.

Jika ditempatmu hujan, berdoalah. Sebab hujan pintu diterimanya doa

Jika tempatmu dingin, nikmatilah. Sebab hati dan jiwamu perlu didinginkan.

Jika ditempatmu gelap, tidurlah. Esok pagi kau akan kukirim sebuah mentari agar harimu teruslah terang. Lelapkan mata dan jangan lupa berdoa.

Aku Rindu