Jan 28, 2019
Kehidupan
Yang dahulu biasa terik, sekarang hambur mendung kelabu. Penuh keraguan perihal apa-apa yang belum terjadi. Sering lupa akan tujuan utama dan tergoda beberapa variabel antara maupun perancu duniawi. Pergulatan demi pergulatan memenuhi sesak ruang nurani dan pikir. Kemudian menyisakan tanya, “Apa gerangan yang sebenarnya kucari?”.
Perlahan gusar berubah menjadi gerimis. Ia jatuh laiknya tamu tak diundang. Makin berusaha dibendung, justru semakin deras ia bertandang. Riuh ricuh lalu lalang sekitar mendadak senyap. Dalam hening yang diciptakan, teriakan keras tiba-tiba menyeruak dari palung hati terdalam,
“Aku belum menyerah! Tuhanku jauh lebih besar dari ketakutanku. Atas kehendak-Nya, bulat tekadku tak mudah berlalu. Akan kubuktikan, aku pantas diciptakan sebagai makhluk-Nya.”
Sebenarnya, cahaya itu tak pernah benar-benar padam. Tuhan selalu memberi kesempatan bagi siapa saja yang mengusahakan kebaikan dan melangitkan doa-doa. Semangat juang masih diizinkan membara. Kepak asa siap dikembangkan, berkelana melampaui batas-batas yang pernah ada.
Semoga perjalanan ini berakhir dengan pendaratan terbaik. Aku dan kamu sama, sedang mengemban amanah luar biasa yang disebut dengan kehidupan.
-
Tak ada yang persis sama dalam perjalanan tiap manusia mencapai tujuannya. Ada yang melewati jalan lurus-lurus saja tanpa hambatan, ada ...
-
Kalau ada laki-laki yang sudah punya pasangan dan mencoba merayu kamu jangan Ge'eR dulu, karena buat dia itu cuma iseng semata. Kal...
-
“Kere” menurut Poerwadarminta adalah orang miskin yang mengemis. Dalam bahasa halus yang "ngenyek" (mengejek) disebut sebaga...