Jika syukurmu kini belum melangit, cobalah berjalan diantara
ribuan anak yatim dan fakir miskin. Setidaknya kamu akan menyadari, bahwa ada
yang lebih jatuh darimu namun tetap tersenyum, karena baginya dunia bukanlah
hanya perihal harta dan kemewahan, ia hanya bagian kecil yang bisa menjadi
bumerang bagimu. Bagi mereka kekayaan dunia adalah hati yang kaya lagi lapang
dengan semua yang dimiliki, merasa bahwa mereka tidak membutuhkan apa yang
sedang kamu miliki. Baginya semua akan sama dengan berakhir berbalut kain putih
dan ruang sempit.
Kamu tidak akan tau dari mana rezekimu akan memanggil, juga
dari mana ia akan menghampiri, dan ingatlah selalu akan rezeki yang berkah.
Karena tidak semua harta yang melimpah dan kekayaan yang datang bisa membawa
keberkahan untukmu. Pastikan untuk setiap usahamu, setiap doamu, dan setiap
tetesan airmatamu bisa membawa keberkahan. Bukan untukku, tapi untuk dunia dan
akhiratmu juga keluargamu.
Untuk setiap syukur yang masih jauh, untuk setiap keluh dan
sempitnya hati, semoga Alloh limpahkan keluasan hati dan mata yang menunduk
untuk syukurku dan syukurmu bertemu dalam keyakinan, bahwa semua badai ini akan
segera terlewati.
Wahai hati, melembutlah.