Jun 29, 2018

Khawatir


Kapan kita akan mati itu pasti. Hanya saja, kita tak bisa mengetahuinya hari ini. Percuma berusaha memperpanjang usia, karena kematian sudah pasti datangnya. Nggak lebih cepat, juga ngga lebih lambat. Yang bisa kita usahakan adalah bagaimana keaadaan ketika meninggal nanti. Husnul khotimah kah? Atau justru sebaliknya?

Sebanyak apa rezeki kita itu pasti. Jangan cuma membayangkan dalam nominal, karena rezeki bisa dalam bentuk kawan yang baik, hidup yang tentram, juga kesehatan. Maka yang paling penting adalah cara kita memperolehnya. Apakah menjadikan jatah rezeki kita halal atau sebaliknya?

Pasangan hidup juga sudah pasti. Aku belum tahu banyak apa yang harus kulakukan tentang ini, tetapi kurasa khawatir bagaimana menjemputnya lebih penting daripada khawatir akan bersanding dengan siapa. Apakah dalam pertemuan dengannya kelak kita sudah menjadi versi terbaik dari diri kita–sehingga begitupun dengannya–atau hanya menjadi kita yang apa adanya?

Ah, kita ini, mengapa khawatir sekali akan hal-hal yang bukan dalam kendali kita sendiri?

Aku Rindu