Mungkin sudah terlewat olehmu ribuan senja kala menunggu
untuk sebuah kepastian hati, juga mungkin telah terlewat olehmu ratusan fajar
pagi saat menanti janji. Serpihan kaca yang terpecah, tidak akan pernah
sempurna meski harus merangkainya dan merekatkannya kembali. Sama sepertimu
yang sedang menunggu tertepatinya janji, atau menanti kepastian hati.
Sedikit banyak akan datang padamu kekecewaan, tersebab jarak
yang kamu impikan ternyata semakin jauh dari kenyataan yang sedang terjadi.
Bukan karena keyakinanmu, bukan karena kesetiaanmu, tapi pada sandaran
menunggumu dan bergantungnya harapmu.
Sebenarnya tidak akan lama waktu menunggu dari pagi hingga
senja menyapa, jika yang kamu lakukan adalah kebaikan yang berorientasikan
padaNya, bukan pada manusia, dan biarkan waktu yang akan menjadi cepat tanpa
terasa. Sebenarnya tidaklah jauh jarak antara kamu dengan siapa yang akan
datang nanti, jika kamu yakin akan ada waktu yang tepat untuk menyatukan hati,
tepat menurut takaranNya.
Sesuatu yang kamu anggap akan mendekatkan jarak antara kamu
dan dia, lalu ternyata justru membuatmu semakin jauh dan rumit pada realita,
menandakan ada yang harus di sudahi dengan jalanmu juga caramu. Akan percuma
semua jalan yang kamu tempuh untuk mendekatkan jarak, saat ternyata Dia tidak
mengizinkan sama sekali, tersebab kurangnya keberkahan atau lainnya.
Lakukan saja kebaikan-kebaikan yang sekarang sedang ada di
hadapanmu, memaksimalkan diri sembari melangitkan harap dan impian padaNya, dan
biarkan Dia mendekatkan kalian dengan caraNya. Akan selalu ada jalan, meski
terlihat buntu olehmu. Impian, doa, harapan, usaha dan tangisan, dunia ini
hanya berisi dari semua itu untuk tercapainya tujuan. Dan bagimu yang sedang
mendekatkan jarak pada apapun dan siapapun, dekatkanlah dulu jarak antaramu
dengan Dia. Dia yang mempunyai segalanya.