May 14, 2018

Dua Perasaan Yang Saling Mengasihi

Ada orang yang sesungguhnya, dari perilakunya saja, seluruh dunia sudah tahu, ia menyukaimu.
Dari cara menyapamu, cara memandangmu, cara memperlakukanmu, nampak jelas, bahwa ia menyimpan rasa padamu.
Namun, tak pernah sedikitpun ia mengucapkan atau mengutarakan perasaannya sama sekali, bahkan jika ditanya urusan hati, ia lebih senang mengelak atau menghindar.
Percayalah wahai kaum hawa, pria ini bukannya tidak menyukaimu, hanya saja ia takut, takut kehilanganmu.
Ia takut, jika ia mengucapkan lebih dahulu, perasaannya tertolak. Ia takut, jika ia mengutarakannya, kau justru mungkin akan mengselatankannya. Ia takut, jika ia mengeluarkan segala isinya, selesai pula perjalanannya malam itu. Ia takut, ia kehilanganmu.
Bukan tidak berani, bukan, ia hanya lebih berhati-hati, bergerak lebih perlahan, tidak terburu-buru, seperti orang yang sedang uji konsentrasi, setiap gerak-gerikmu ia perhatikan, setiap postinganmu ia pikirkan, setiap apapu yang kau lakukan tak pernah ia lewatkan.
Bukan tidak ingin segera, ia hanya tidak mau ceroboh, ia ingin memastikan bahwa memang, apa yang akan ia lakukan, pasti berbalas dengan baik, tanpa ada penolakan.
Ia paham, betapa berharganya kehilangan orang sepertimu, maka ia tidak masuk sembarang. Andai kau adalah orang asing yang tidak ia kenal sama sekali, mungkin ia akan datang lebih dulu, memintamu, lantas jika ditolak, ia akan melenggang seperti biasa, karena tidak ada perasaan yang ia libatkan. Namun kali ini, berbeda. Kisahnya, terjadi denganmu, yang mungkin kamu adalah kawannya, teman kerjanya, atau sahabatnya.
Ada, ada pria seperti ini. Yang mungkin berbicara begitu lancar, namun begitu gagu ketika membicarakan tentang perasaan.
Wahai kaum hawa, jika kau menyukai pria seperti ini, dan ingin menyegerakannya agar tidak terjerumus dalam dosa, cukup ucapkan padanya
“Mas, mas mau serius sama aku?”
Jika sudah begitu, lantas, apalagi yang bisa menghalangi dua perasaan yang saling mengasihi.

Aku Rindu