Menjadi perempuan ituuu sebenarnya tak cukup mudah untuk dijalani. Kami harus super hati-hati. Jika sedikit saja langkah kami salah, pandangan kami lengah, hancur sudah kehormatan diri dan keluarga kami.
Perempuan itu keindahan yang luarbiasa sebagai wujud penciptaan sempurna Allah. Keindahan ini pun harus kami jaga hati-hati. Jika tidak, keindahan ini justru akan melenakan hati. Ketaatan kami terus diuji.
Menjadi perempuan bagiku adalah kenikmatan. Anugerah. Ini amanah. Sejauh mana aku dapat menyetir menahkodai diriku sendiri sebagai perempuan agar aku menjadi perempuan yang indah dalam kesantunan perangai dan lisanku. Menjadi indah karena ketaatan pada Rabb ku dengan berbagai cara yang mudah, karena menjadi perempuan juga sangat menyenangkan.
Perempuan begitu spesial. Begitu baiknya Allah menciptakan ku sebagai perempuan. Mencari pahala begitu mudah bagi kami. Mengandung dan sakitnya melahirkan membuat kami dihadiahi pahala jihad, dan jika kami harus meninggal karenanya pun mati kami adalah mati syahid. Kami pun dapat menggali sebanyak-banyaknya pahala dari dapur, memasak! Ya, tepat sekali. Membuat masakan untuk suami dan anak. Karena pada masakan itulah walau sederhana namun terkandung kasih yang tulus. Sebagai anak, kami dapat menjadi jalan surga bagi orang tua, sebagai istri, mempersiapkan segala keperluan suami untuk sholat jumat pun kami dihadiahi pahala yg sama dengan pahala suami kami yg melaksakan ibadah sholat jumat dan sebagai ibu, surga ada di telapak kaki kami.
Ah masih banyaaaak sekali kenikmatan dan kemudahan menjadi perempuan. Hmm.. dan karena semua itulah yang terus memompa semangatku dalam proses ini. Proses ‘tetap’ menjadi mutiara di tengah lumpur jaman yang semakin tak memuliakan perempuan.
