Jul 1, 2016

Mudik

Keluarga adalah tempat kita bermula, rumah yang selayaknya tetap kita pulangi, sejauh apapun jarak kita dengannya. Jarak yang seringkali menjelma menjadi kesibukan kita masing-masing, segala pekerjaan yang seolah tak kunjung usai. Aku selalu ingin menjadi rumah tempatmu pulang, bukan hanya sekedar tempat persinggahanmu dari keseharianmu. Tempat yang paling kamu percaya untuk menunjukkan siapa kamu, tanpa beban, tanpa penghalang, apa adanya. Tempat yang paling membuatmu nyaman untuk jadi diri kamu sendiri, tanpa tekanan, tanpa paksaan, bebas, sesukamu.
Pulangmu tak selalu fisik yang harus hadir di hadapanku. Berapa banyak orang yang berdekatan tapi tak saling terikat. Betapa banyak orang yang pulang ke rumah setiap hari, tapi tak benar-benar pulang. Pulang adalah kamu benar-benar ada untuk orang yang kamu sayangi. Hati dan pikiran kamu ada di situ, bersamanya. Walaupun bisa jadi fisikmu tak berkesempatan hadir. Bukan malah kamunya ada, tapi hati dan pikiran kamunya entah kemana. Pulangmu tak selalu harus melalui darat, laut ataupun udara. Pulangmu juga bisa melalui suara. Suara yang menghubungkanmu dengan rumahmu. Kamu hadir disana; memastikan, menenangkan. Menyapa semua penghuni yang merindukanmu. Kamu benar-benar ada untuk mereka. Dan itu jauh lebih berharga daripada fisik yang sekedar ada.
Mudik. Ini sudah pada lagi mudik, kan? Jadi, apa alasanmu mudik? Semoga ada hatimu yang terbawa mudik. Semoga mudik kita tak sebatas perjalanan fisik. Selamat mudik yaa...

Aku Rindu