Dec 7, 2015

Sekelumit Benci Bergema

Hari ini harus lebih indah dari kemarin. Lihatlah kedepan, jangan menoleh kebelakang lagi, begitu kata pepatah tempoe doelu. Emang benar, saat menatap didepan mata, dibelakang sirna. Didepan cahaya seakan tak pernah buram, selama kita optimis pada kata hati bahwa esok hari masih ada sejuta harapan.

Saat benci bergema, saat itu pula rasa mengganjal diruang gerakku. Benci karena tak dapat menetralisir perasaanku tentang kesedihan, ketidakberdayaan hati dalam mengelantungkan harapan yang kuperjuangkan.

Ketidak berdayaan inilah yang membuat aku benci. Namun aku harus sedini mungkin menepiskan, melenyapkan dan meniupkannya jauh, sejauh angin berhembus dan tak ingin kembali mengusik keterlenaanku.

Benci tak ingin merayap kedinding sukma yang mengotori jiwa putih seputih melati, merubah merahnya hati menjadi mati. Aku tak punya hasrat begitu. Hasrat yang ingin kukubur layu yang tak mampu menumpahkan segala perhatian yang berisikan cinta kasih yang seharusnya aku peluk dan kurengkuh.

Saat benci karena merasa diriku bukanlah hambaNYA yang kurang mensyukuri kenikmatanNYA yang kureguk. Kekurangan yang membelenggu masih jauh dari kelebihanku yang enggan menundukan mata dan hatiku mendengar keindahan NamaMU.

Karena benci itu pula aku ingin menyapihnya menjadi benar-benar cinta atas karuniaNYA pada diriku dan pada kasihku. Bahwa benar-benar cinta dapat merubah segala-galanya menjadi indah dan mudah menjalani hari yang penuh pernak-pernik dengan nuansa cinta sang Maha Cinta.

Beginilah sekelumit benci” benar-benar cinta” yang aku rasakan saat ini yang mampu untuk berdiri kukuh dan tak bergoyang oleh angin mamiri yang kupasang.



Benci itu bukan menyakiti hati 

juga bukan penyakit hati 

benci itu hanya sementara 

singgah dan berlalu begitu saja 

jangan sampai melilit jiwa 

Benci itu...benar-benar cinta nyata 

diperjuangkan segenap raga 

hingga menutup mata


Begitulah hidup, cinta dan benci, atau benci dan cinta, kalau tidak dijaga akan mematikan rasa yang telah dipupuk sedemikian rupa akan lenyap tiada berbekas. Hati-hatilah menjaganya, jangan sampai dibanting oleh cinta semu yang menjemukan dan meremukan pandangan mata cinta.

Buat yang suka membenci, jangan dipelihara, nanti bisa berbalik cinta. Bagi yang sudah merasakan cinta, peliharalah dan jangan sampai dirasuki benci karena bisa berbahaya. Jadilah sekedar benci untuk menganalisa apa definisi cinta dan benci semoga harap dimengerti Tentang aku yang benar-benar cinta. 



Hari ini harus lebih indah dari kemaren. Lihatlah kedepan, jangan menoleh kebelakang lagi, begitu kata pepatah tempoe doelu. Emang benar, saat menatap didepan mata, dibelakang sirna. Didepan cahaya seakan tak pernah buram, selama kita optimis pada kata hati bahwa esok hari masih ada sejuta harapan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dwiwit/saat-benci-bergema_552a08446ea834cb4f552d10

Aku Rindu