Dalam
ujian hidup ini, setiap manusia pasti memiliki harapan untuk mendapatkan
manfaat atau menolak bahaya. Ini adalah suatu kewajaran, bahkan orang yang tidak
berharap demikian perlu ditanyakan akal sehatnya. Namun dalam mewujudkan
harapan ini manusia memiliki sikap dan jalan yang berbeda-beda, sesuai dengan
keyakinan dan akidah mereka. Dalam
menjalani hidup ini. Akan ada saja kita temui orang yang baik dan menyukai
kita, atau orang yang pura-pura baik tapi tidak menyukai kita, ada pula yang
tidak baik dan tidak menyukai kita. Ada saja. Itu pasti didalam hidup kita. Dalam
interaksi sosial manusia memang pandai memanipulasi sikapnya ke orang lain.
Dan dalam hal yang sama pula, banyak yang menganggapnya tidak penting, terutama untuk orang kedua dan ketiga. Ada yang memikirkannya begitu serius. Aku sendiri menganggapinya tidak penting. Biarkan orang lain kelelahan menahan-nahan sikapnya, atau ketidaksukaannya kepadaku. Hal itu hanya akan menghabiskan energi jika dilayani.
Biarkanlah mereka sibuk dalam pikirannya sendiri. Sibuk dengan asumsinya. Dan kita, tetaplah menjalani hari ini sebagaimana biasanya. Memberikan hal-hal baik dan menjadi orang yang tulus kepada semua orang. Berbuat baik kepada semua makhluk hidup.
Tidak perlu memusingkan sikap orang lain kepada kita. Selama kita Ber-husnu dzon, berbuat baik, dalam hidup akan selalu saja ada orang yang tidak suka dengan kita. Selalu ada saja yang jail, rempong, iseng menggoda, kadang sampai tega menjahati kita , semakin kita kekeh,cuek,alias kita tidak peduli masa bodoh, mereka semakin terus menyakiti kita, tapi ya memang seperti itulah hidup. Sampai kapan kita akan mengurusi hal-hal yang tidak begitu penting seperti itu.
Biarkan mereka lelah sendiri. Dan kita tetaplah menjadi pribadi yang terus menerus berbuat baik . Ber-husnu dzon, Hilangkanlah rasa pamrih, memberi sesuatu karena ingin mendapat sesuatu. Ketulusan bernilai sangat besar dalam membangun sebuah silaturahmi yang baik dan lebih erat.
Mari sibukkan diri dengan hal yang jauh lebih bermanfaat daripada memikirkan sikap orang lain kepada kita. Percayalah, bahwa sikapnya tidak akan berdampak besar terhadap hidupmu, kecuali kamu mulai membenamkan diri dalam asumsi-asumsi terhadapnya.
Akan selalu ada yang suka dan tidak suka. Itu pasti. Tapi, cara menyikapinya menjadi hak mutlak pilihan kita. Dalam hidupku yang selalu ingin menjalin sebuah silaturahmi yang baik dan lebih erat. Tidak mencari musuh dan masalah atau mendendam.
Dan dalam hal yang sama pula, banyak yang menganggapnya tidak penting, terutama untuk orang kedua dan ketiga. Ada yang memikirkannya begitu serius. Aku sendiri menganggapinya tidak penting. Biarkan orang lain kelelahan menahan-nahan sikapnya, atau ketidaksukaannya kepadaku. Hal itu hanya akan menghabiskan energi jika dilayani.
Biarkanlah mereka sibuk dalam pikirannya sendiri. Sibuk dengan asumsinya. Dan kita, tetaplah menjalani hari ini sebagaimana biasanya. Memberikan hal-hal baik dan menjadi orang yang tulus kepada semua orang. Berbuat baik kepada semua makhluk hidup.
Tidak perlu memusingkan sikap orang lain kepada kita. Selama kita Ber-husnu dzon, berbuat baik, dalam hidup akan selalu saja ada orang yang tidak suka dengan kita. Selalu ada saja yang jail, rempong, iseng menggoda, kadang sampai tega menjahati kita , semakin kita kekeh,cuek,alias kita tidak peduli masa bodoh, mereka semakin terus menyakiti kita, tapi ya memang seperti itulah hidup. Sampai kapan kita akan mengurusi hal-hal yang tidak begitu penting seperti itu.
Biarkan mereka lelah sendiri. Dan kita tetaplah menjadi pribadi yang terus menerus berbuat baik . Ber-husnu dzon, Hilangkanlah rasa pamrih, memberi sesuatu karena ingin mendapat sesuatu. Ketulusan bernilai sangat besar dalam membangun sebuah silaturahmi yang baik dan lebih erat.
Mari sibukkan diri dengan hal yang jauh lebih bermanfaat daripada memikirkan sikap orang lain kepada kita. Percayalah, bahwa sikapnya tidak akan berdampak besar terhadap hidupmu, kecuali kamu mulai membenamkan diri dalam asumsi-asumsi terhadapnya.
Akan selalu ada yang suka dan tidak suka. Itu pasti. Tapi, cara menyikapinya menjadi hak mutlak pilihan kita. Dalam hidupku yang selalu ingin menjalin sebuah silaturahmi yang baik dan lebih erat. Tidak mencari musuh dan masalah atau mendendam.
Allah
Azza Wa Jalla berfirman :
Dan
orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminan tanpa kesalahan yang
mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang
nyata". (QS. al-Ahzab : 58).
Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain". (QS. Al Hujurat 12)
Jadi
andaikan saat ini kita bertubi-tubi disakiti orang lain, mending ingat-ingat
saja bahwa dosa kita sedang disedot. Dan jalan keluar pasti ada karena orang
sabar dan tawakkal akan diberi jalan keluar oleh Allah,Amin…..
By
Indrajied’