Apr 22, 2018

Memperjuangkan Kebohongan

Dan saat semua kenyataan satu demi satu mengelupas dari luka kebohonganmu. Semuanya terasa sayu. Bukan kesedihan. Tapi kasihan. Bagaimana kamu bisa hidup dengan itu. Tanpa kejujuran dalam kalbu.

Seringkali aku mengoreksimu. Gagal. Kamu pun mulai kebal. Dan saat itu aku percaya. Ada kelayakan yang perlu dipertanyakan. Ada gelisah yang tidak perlu dipertahankan. Semesta telah memberikan jawaban.

Aku di sini masih mengamatimu. Bukan untuk sesuatu. Tapi untuk melepaskan sesuatu. Sesuatu yang tak seharusnya tumbuh.

Terkadang tangismu adalah tanya. Pun tawamu. Gelisahmu. Gembiramu. Ah, semuanya adalah tanda tanya. Entah bagaimana kau bisa hidup semisterius itu. Apakah kau enggan menerima sesuatu yang serius. Atau bahkan kau tak pernah menganggap hidup ini serius.
Terserahlah. Aku hanya suka mengamatimu saja. Berkelahi dengan kejujuran. Memperjuangkan kebohongan.

Aku Rindu