Selamat pagi wahai diri sendiri,
Ku sambut pagi dengan senyum berseri
Ku langkahkan kaki berlari- lari
Mengelilingi jalan sepi
Ku sambut pagi dengan senyum berseri
Ku langkahkan kaki berlari- lari
Mengelilingi jalan sepi
Berkataku pada diri sendiri,
Sehatlah dan mari menari
Menari di bawah terik mentari
Menguntai pagi yang baru ini
Sehatlah dan mari menari
Menari di bawah terik mentari
Menguntai pagi yang baru ini
Setelah puas ku berlari meluruhkan segala emosi dalam jiwaku
Sejenak ku tatap rerumput liar di pinggiran jalan ini, indah walau tak seorang pun memandangi
Sejenak ku tatap rerumput liar di pinggiran jalan ini, indah walau tak seorang pun memandangi
Betapa hidup ini terlalu indah untuk diratapi seorang diri,
Sesederhana itu ku kemudian merenungi, rapuhnya diri,
Sesederhana itu ku kemudian merenungi, rapuhnya diri,
Mengapa harus, terluka dan mencinta
Lalu lupa bahagia itu ada walau tanpa dia yang hanya datang singgah sebentar saja,
Lalu lupa bahagia itu ada walau tanpa dia yang hanya datang singgah sebentar saja,
Mengapa harus, bahagia diartikan kehadirannya
Sedang kesedihan adalah karena kepergiannya?
Sedang kesedihan adalah karena kepergiannya?
Bukan kah sebelum bertemu dengannya hidupku bahagia
Lalu kini, lupakah aku akan sebentuk bahagia itu?
Lalu kini, lupakah aku akan sebentuk bahagia itu?
Bukan kah bahagia adalah sebuah pilihan tanpa tapi dan
karena?
Sebab bahagia datang dari pilihanku sendiri?
Sebab bahagia datang dari pilihanku sendiri?
Wahai diri, kumohon berhentilah mencari - cari bahagia di
luar sana
Sebab bahagiamu ada di sini,
Di hatimu sendiri, dan dirimu adalah sumber kebahagiaan bagi dirimu sendiri yang lain,
Sebab bahagiamu ada di sini,
Di hatimu sendiri, dan dirimu adalah sumber kebahagiaan bagi dirimu sendiri yang lain,
