Nov 5, 2017

Pembuktian Cinta

Perihal ditinggal pergi adalah hal yang biasa bagiku. Menjadi seseorang yang keberadaannya hanya untuk ditinggalkan tanpa kejelasan. Kamu datang membawa untaian kata yang melenakan, tapi juga membawa begitu banyak pertanyaan di kemudian; kenapa terus menghilang?

Bukankah cinta akan selalu mendatangkan kerinduan? Bukankah cinta selalu menghadirkan rasa selalu ingin bersama? Lantas mengapa kamu begitu senang meninggalkanku kemudian kembali pulang, dan hal itu terus berulang?

Aku sudah sekuat mungkin memahami kemungkinan pada dirimu tanpa menanggapi hati yang sebenarnya sudah lelah, ingin menyudahi. Tapi kamu terus saja menjadi orang yang tidak menghargai sebuah perjuangan. Kamu kerap kali menyia-nyiakan cinta yang tulus datangnya. Sudah berapa kali aku bilang bahwa cinta adalah pembuktian?

Seharusnya jika cinta terhadapku benar ada pada hatimu, maka hadirku seharusnya menjadikan dirimu lebih baik. Tapi kamu justru sebaliknya, selalu menghilang begitu lama tanpa ada kejelasan. Setiap kali aku bertanya tentang hal demikian, kamu selalu beralasan bahwa kamu sedang ingin sendirian. Apakah tanpaku duniamu menjadi lebih nyaman? Apakah tanpaku duniamu menjadi lebih tenang? Padahal cinta tercipta untuk menghadirkan ketenangan bagi pasangan. Lantas mengapa kamu begitu senang menghilang?

Sekarang aku sudah tidak mau lagi ambil pusing tentang dirimu. Kamu datang maupun pergi sudah tidak lagi berarti bagi hati ini. Rasanya sudah kebal hati ini menghadapi seorang yang tidak pernah mau mengerti. Aku bukan sedang meminta pembuktian, sudah lelah juga hatiku jika selalu memintamu untuk bertahan. Aku juga bukan sedang meminta pengorbanan, sudah begitu sakit hatiku jika lisanmu mengucap cinta namun hadirku tidak pernah menjadi hal yang istimewa. Tapi aku ingatkan kepadamu bahwa cinta itu seperti kemurnian mata air yang mengalir dari hati manusia. Pembuktian dan pengorbanan tanpa dipinta pun akan bermuara hingga ke sikap dan raga.

Aku Rindu