Aug 7, 2017

Ridha Allah

Ridha seperti suatu kata yang sulit untuk dijangkau bagi para pengharapnya. Kadang kita melebur dalam suasana gundah dan resah hanya karena takut tidak mendapatkan ridha. Rasa-rasanya ridha tersebut begitu sulit untuk kita temukan.

Berusaha sedemikian keras dan melewati berbagai banyak rintangan. Melalui ini dan itu, semua kita jalani agar sampai ke tujuan. Lalu, di penghujung tujuan tersebut kita selalu tersedak dengan pertanyaan yang melintas dibenak kita. Apakah ridha Nya menggandeng rangkaian tujuan ini?

Lantas kita mencoba untuk merinci perjalanan, mulai dari awal hingga akhir. Mencoba melihat lebih detil, dengan harapan tidak ada yang kita lewatkan. Bagaimana cara meraihnya, apa saja yang telah dikorbankan, apakah ada yang terdzalimi, hingga menyambangi niat apa masih pada tempatnya atau meleset.

Jangan-jangan belum sampai kepada mencari ridha Tuhan, kita telah terhenti pada ketidakridhaan orang lain terhadap kita. Terlihat nya begitu sepele, tapi itu cukup untuk menahan ke ridhaan Nya untuk sampai kepada kita. Terlebih orang yang tidak ridha dengan kita, membawa lisannya pada doa-doa yang menahan kita untuk sampai.

Kamu kah orang itu? Kita kah salah-satunya yang menyebabkan demikian? Harusnya Ridha Allah telah turun kepadanya, tapi karena ketidaksukaan kita terhadapnya, atau ketidaksenangan kita atas apa yang dilakukan nya terhadap kita, lantas kita menghujani dirinya dengan ketidakridhaan kita terhadap apa-apa yang dilakukannya.

Ridha Allah itu mudah, jika kita juga mudah meridhai orang lain. Jangan melihat dari sisi bagaimana mereka memperlakukan kita, juga jangan pula kita menuruti ketidaksukaan bahkan kebencian yang menyarang di hati kita. Jika ingin di Ridhai oleh Allah, maka ridhailah orang-orang disekitar kita, berilah kemudahan untuk mereka agar mendapat jalan Ridha Nya. Kamupun ingin demikian bukan?

Mendapat Ridha Allah itu mudah, semudah kamu meridhai orang lain. Maafkan mereka yang menyakitimu, maafkan mereka yang memperlakukan mu dengan tidak baik, maafkan kesalahan-kesalahan mereka. Tanpa perlu mereka memintanya pun kamu telah memaafkan mereka terlebih dulu. Kamupun ingin demikian bukan?

Semoga kita dapat menjadi jalan kemudahan bagi orang lain. Walaupun dalam bentuk yang sederhana, sesederhana meridhai mereka untuk meraih Ridha Nya. Meridhai mereka dengan keadaan hati kita yang terus-menerus membaik. Karena telah mengikhlaskan, memaafkan, dan melapangkan hati kita sendiri dalam jeratan penyakit hati.

Mereka boleh tidak baik kepada kita. Tapi jangan sampai terjadi pada kita, yang membalas ketidakbaikan mereka kembali. Jadilah kita sebagai sebaik-baiknya perangai, yang meridhai setiap langkah mereka. Dan Allah tukar dengan keridhaanNya kepada kita pada setiap jalan yang kita jalani.

Wahai kita, kami, dan semua yang melulu ingin membaikan hati, Jadilah sebenarnya baik.

Aku Rindu