bahkan separuh akal sehatmu kamu abaikan. Kamu rela menjadi apa pun asal bisa dengannya, agar semua yang kamu inginkan dapat kamu miliki, sampai-sampai kamu membutakan diri sebuta-butanya, menjadi tuli untuk segala perkara yang melemahkan dada, ....betul gak??
karena yang kamu ingin hanyalah perjuangkan dia sekencang-kencangnya belari, walau kamu sering jatuh hingga tersungkur berkali-kali dengan perih setengah mati. Namun yang kamu dapatkan hanyalah kekecewaan dan kenyaataannya dia tidak peduli padamu lagi,...
Hari-hari patah dan kalah, hari-hari kecewa dan jatuh akhirnya kamu lalui juga, panjang rentang waktu terasa. Nyatanya luka lebih dalam dari apa yang kamu kira, walau kamu berusaha berulangkali menenangkan diri berkali lipat dari patah hati sebelumnya, nyatanya dia tak hanya menghancurkan harapanmu, dia juga mengajarkan betapa kejamnya perasaan yang dia miliki kepadamu, ......sakit gak??? Banget kan ?
dia telah berhasil membuat yang kamu berikan dengan segalanya, dibalas hantam tangis sehina-hinanya, dengan mudahnya dia campakkan begitu saja, hingga sepenuh latar bumi, sepalung lautan kutukan sepi sepanjang hidup,......
PERNAH KAN KAMU SEPERTI ITU?
Hari ini bukanlah hari itu, masa silam usai sudah dengan segala perkaranya, akan lebih baik melepaskan apa yang seharusnya dilepaskan dan serahkan semua pada Dia yang mempunyai takdir atas hati dan perasaan kita, memang itu tidaklah mudah, tapi kemana lagi kamu akan kembali setelah kamu sendiri malu kepada semua orang yang selama ini selalu mengingatkanmu??
Dan betapa banyak kamu melihat insan yang sengsara dan selalu menderita karena telah mengagung-agungkan cinta ?
