Walaupun
kita punya sikap yang keras, tapi berusahalah untuk selalu introspeksi
diri di saat kita mengalami sesuatu masalah ataupun keadaan. Jangan
cepat menghakimi dan menyalahkan orang lain, bahwa apa yang terjadi
kepada kita, pastilah kesalahan orang lain. Sebelum sampai pada akhirnya
kita menyimpulkan penyebab dari suatu masalah, cobalah bersikap dan
berpikir lebih bijaksana dan memandang segala sesuatu dari beberapa
sudut pandang. Mungkin saja tanpa kita sadari, kita sendirilah penyebab
semua itu. Orang yang tidak mau atau tidak pernah mau introspeksi diri
adalah orang yang sangat egois. Itulah salah satu contoh sikap egois
yang merugikan atau bahkan menyakiti orang lain.
Kunci
dari mudahnya introspeksi diri adalah pikiran yang positif. Di saat
seseorang selalu membiasakan diri dan pikirannya dengan positif, maka
setiap hal yang terjadi tidak akan langsung menghakimi ataupun
menyalahkan orang lain atas apa yang menimpanya. Dia akan bertanya pada
dirinya sendiri terlebih dahulu, apakah semua ini benar-benar
kesalahannya sendiri? Sikap mau introspeksi diri, sangat berkaitan erat
dengan sikap positif lainnya yaitu berpikir positif, bijaksana dan
berbesar hati. Cobalah kalian renungkan, apakah yang baru saja aku
uraikan itu benar? Seseorang yang pola pikirnya negatif, maka setiap hal
yang di alami dan di hadapinya pasti akan selalu berpikir negatif,
selalu menyalahkan orang lain dan tidak akan pernah mau bertanya apalagi
menyalahkan dirinya sendiri. Berusahalah untuk memposisikan diri kita
terlebih dahulu pada sesuatu yang akan kita salahkan, kita hakimi dan
kita sakiti. Introspeksi diri dulu sebelum melakukan menyampaikan
sesuatu. Karena apa yang kita perbuat kepada orang lain, akan kembali
kepada kita, apa yang kita sampaikan kepada orang lain, sebenarnya
nasehat untuk diri kita sendiri.
Kadang
aku prihatin dengan kebanyakan orang yang terlihat terlalu sibuk dengan
kehidupan dunianya, waktu dan hidupnya habis untuk melakukan tugas dan
tanggung jawabnya. Kalau saja mereka bisa meluangkan waktu untuk
berpikir sejenak, merenungi dan memahami kehidupannya, lebih memahami
dirinya, memikirkan bahwa semua yang di alami dan di terimanya adalah
bentuk kasih sayang Allah kepada mereka. Bertanya pada diri sendiri
tentang semua yang telah terjadi selama perjalanan hidupnya. Banyak
bertanya pada diri sendiri dan berdialog dengan Allah melalui hati.
Mungkin akan mengurangi tingkat stress maupun depresi pada kebanyakan
orang.
Semoga
saja, kita bisa bersikap lebih bijaksana dalam menjalani dan menghadapi
kehidupan yang penuh cobaan ini, dan semoga Allah senantiasa melindungi
kita dari semua perbuatan buruk yang bisa merugikan dan menyakiti diri
kita sendiri maupun orang lain.