Sep 1, 2016

Cinta Ditolak Dukun Bertindak

Meskipun zaman sudah berubah, masih ada juga yang menggunakan kekuatan supranatural alias bantuan kekuatan dukun. Memang atas nama cinta, segala cara dihalalkan. Tapi apakah cara seperti ini berhasil? Belum tentu. Malah justru sebaliknya.

“Cinta ditolak, dukun bertindak” sudah cukup terkenal, maksudnya cinta ditolak maka pakai dukun atau paranormal untuk mengatasi masalah cinta.

Jelas dukun atau paranormal menggunakan sihir, sedangkan melakukan sihir bisa menjadi kafir, karena hakekat sihir adalah pelakunya melakukan kesyirikan sebagai syarat setan mau membantu untuk meyengsarakan dan menyakiti manusia yang tidak bersalah.

Ada suatu kejadian hal ini nyata dirasakan oleh seorang kawan lama bernama ponidi (nama samaran). Dia mengaku menjadi korban guna-guna dari istrinya, watini (nama samaran). Awalnya sedikit pun tidak suka dengan watini, karena watini ini seorang purel, cantik juga gak wajah buluk, kulit hitam, pendidikan gak jelas. Kalau dibandingkan dengan wanita-wanita yang pernah dekat dengan ponidi jauh banget, wanita berkelas, wanita cantik, berpendidikan dan elegan, beda jauh dibanding dengan watini ini yang kebalikanya kata ponidi.

Tapi entah kenapa, rasa suka itu datang dengan tiba-tiba. Dan ketika melihat watini ini jadi berubah seperti yuni shara. (kataku, iya yuni shara nyungsep di got haha..). Dan tiba-tiba ponidi mengebu-gebu ingin menikahi watini yang hanya bertemu beberapa saja dan tidak ada proses rasa cinta sebelumnya, dan akirnya ponidi menikahi watini, dengan rasa hambar dan tidak jelas perasaanya waktu itu kata ponidi. Saya berbalik bertanya, "Dengan perasaan yang tidak jelas, apa niat menikahi watini", dan ponidi menjawab "Untuk menikahi watini niatnya ingin agar watini tidak menjadi purel lagi, terangkat dari lebah hitam dan tidak menjadi wanita di dunia malam jadi bukan cinta."

Dan ketika mau menikahpun watini juga masih menyempatkan diri untuk bertemu mantanya dan melakukan hubungan intim, sex bebas untuk yang terakir kalinya, katanya itu sebagai tanda perpisahan. Dan sepontan saya berbicara dengan ketus, "yang namanya pelacur tetap aja pelacur diii..ponidii.., karena sudah terbiasa sex bebas, cihh amit-amit." (Tapi aku yo gak maedo, wes keno huwus-huwuse watini, ponidi ya yo ya yo ae, koyok kebo ompong, klepek-klepek nyawang yuni shara sing nyungsep nang got hahaha...).
 

Kata ponidi selama perkawinanya berjalan, ponidi merasa sudah tidak ada rasa dan cinta, dengan sadar ponidi merasa koq istrinya jelek banget, rasanya jijay alias jijik mau mendekati, tetapi meskipun disakitinya berkali-kali, sampai memiliki dua anak, tapi bagi ponidi tetap harus mempertahankan pernikahanya, karena sebernanya ponidi tipe orang setia, selingkuh baginya dosa apa lagi menyakiti wanita. Tidak pernah dilakukan sedikitpun oleh ponidi.

Dan akirnya aku bertanya lagi ke ponidi, "Kalau selama pernikahan tidak ada rasa cinta dan rasa sayang kenapa sampai punya anak dua? Dan kenapa juga wajah dari anak yang kedua beda, koq seperti ambon manise hehe..., dan ponidipun menjawab, "Kalau anak yang kedua itu bukan anak saya, karena watini waktu sebelum anak kedua lahir, watini selingkuh dengan orang lain." itu pengakuan dari watini setelah terbongkar semuanya, kata ponidi anaknya cuma satu, yang pertama.

Dan pada suatu waktu Tuhan membukakan mata hati ponidi akhirnya tahu diguna-guna berkat seorang teman baik dari ponidi yang ternyata kenal dengan sang dukun. Teman baiknya ponidi juga kenal siapa-siapa yang menjadi selingkuhanya dari watini, semenjak menikah dengan ponidi, watini berkali-kali selingkuh dan bebas melakukan sex tanpa sepengetahuan ponidi. Watini melakukanya ketika ponidi sedang bekerja, dan anak-anaknya di titipkan kepada seorang teman watini. Dasar wanita pelacur, bejat yang menyalah gunakan kepercayaan suaminya. Suami kerja mencari nafkah pergi pagi pulang sore, sedangkan istri enak-enakan sex bebas dengan lelaki lain, nauzubillahiminzalik. Dan yang lebih parahnya lagi watini mau diajak sex bebas dengan seorang tiongkok yang ponidi kenal betul orang itu memang PK, dan watini mau sex bebas juga hanya karena uang.

Dan akirnya di usirlah watini dari kehidupan ponidi, karena saking sakit hatinya, jijik, mangkel, jengkel, menyesal dan dendam campur jadi satu, tapi nasi sudah menjadi bubur, hidup harus terus berjalan, waktu akan terus berputar. Jika mungkin kalau ponidi itu aku, sudah aku cincang kale ya sampe aku puas, tak kremes-kremes jadi mie remes, ihh gemes aja sih dengan kelakuanya. Tapi yang namanya paijo orang baik tetap ngopeni anak-anaknya meskipun yang satunya anak gak jelas, bagi ponidi anak tidak berdosa dan tidak bersalah, lebih baik ponidi ngopeni sendiri biar hidupnya jelas dan baik, biarlah emaknya gak jelas tapi anak-anaknya masih di dalam pelukan keluarga jelas. Dan di didiklah anak-anaknya sampai tumbuh ABG. Dan ponidi rela menjadi orang tua tunggal tanpa mengabaikan hidup ponidi, hanya demi anak-anaknya, yang ingin anak-anaknya hidup layak dan dilingkungan yang baik.

Sumpah, mendengar cerita ponidi , bagi aku itu sudah wanita parah, wanita gak bermoral, wanita sudah tidak ada harga dirinya, wanita tidak tau di untung, kalau gak pakai pelet gak masalah sih ya. Parahnya sudah pakai pelet, selingkuh, sex bebas, tapi wes dasarnya pelacur, yo wes susah di atur, sdm rendah. Yang pernah aku dengar ada seorang teman bercerita, memang ada orang berniat menikahi dan benar-benar mencintai wanita pujaanya, akirnya pakai doa-doa biar awet dan tidak saling menyakiti apa lagi selingkuh. Lah ini pelet main dukun hanya untuk sebuah pertandingan, siapa dapat berarti dia yang berhak menikahinya, wow dasar wong edan, wong kentir gak waras, sedeng sudah.

Saya yakin di agama manapun yang namanya selingkuh dan sex bebas itu dosa, dan di agama saya mengatakan, pendapat yang kuat di antara pendapat ulama, bahwa wanita pezina, tidak boleh dinikahi kecuali setelah dia bertaubat. Demikian pula ketika seorang istri berzina, sex bebas dan selingkuh, tidak boleh bagi sang suami untuk tetap mempertahankannya, selama dia belum bertaubat dari zina, dan dia harus menceraikannya. Jika tidak, dia termasuk dayuts.” (Majmu’ Fatawa, 32/141).

Secara syariah suami mempunyai hak untuk menceraikan sang istri kapan saja dia mau. Baik karena istri selingkuh (berzina) atau tidak. Suami cukup mengatakan "Aku ceraikan kamu" maka terjadilah perceraian itu secara agama.

Istri juga harus sadar bahwa ketika berselingkuh dia tidak hanya mengkhianati suaminya dan Allah, tapi juga telah menghancurkan martabat rendah harga dirinya, muruah dan harga diri suaminya.
 

Semoga wanita-wanita yang suka selingkuh, sex bebas dan yang durhaka kepada suaminya mau kembali berbakti, dan bertaubat sebelum ajal menjemput. Pada hari itulah penyesalan tak lagi bermanfaat baginya

Semoga Allah melindungi kita semua, dan keluarga kita yang tercinta dari tipuan Iblis-iblis yang membinasakan. Amin...

Aku Rindu