Manusia memiliki sifat dasar yaitu selalu merasa tidak akan
pernah puas dengan semua yang telah di raih dan di nikmati. Sepertinya sulit
sekali untuk membuat hidup bahagia, yang ada hanya penderitaan yang terus
menerus dikeluhkan, setiap hari.
Definisi bahagia berbeda bagi setiap orang. Ada yang
mendefinisikannya bahwa hidup bahagia adalah dengan memiliki banyak harta yang
tidak akan habis selama tujuh turunan. Ada yang ingin hidup bahagia bersama
suami/istri yang selalu mencintainya dan tidak pernah menyakiti dan
mengkhianatinya. Ada yang ingin hidup bahagia dengan melalangbuana melakukan
perjalanan ke seluruh penjuru dunia. Ada yang ingin hidup bahagia jika dia
telah membahagiakan orang lain. Dan lain sebagainya.
Bahagia adalah salah satu anugrah dari Tuhan YME, dimana
kita sebagai manusia tidak mengetahui dengan pasti kapan sebenarnya kita
benar-benar merasakan bahagia. Terlalu banyaknya parameter untuk menentukan
apakah hidup seseorang itu sudah bahagia atau belum, sehingga membuat diri
sendiri bingung dan sering bertanya, “Apakah aku sudah bahagia?”
Masalah yang terus hadir membuat hidup semakin sulit,
sehingga mindset orang mulai berubah arah, dimana secara tidak sadar telah
mengadopsi sebuah pepatah “seperti mencari jarum di tumpukan jerami”, sudah
sedemikian sulitnya menemukan rasa bahagia dalam hidup ini.
Lantas, apakah tawa yang riang dan hangatnya perhatian orang
lain merupakan salah satu indikator kebahagiaan? Tentu saja, tinggal bagaimana
cara pandang Anda menikmati sejumput kebahagiaan itu. Meskipun setelah acara
tawa riang selesai, maka kehidupan akan kembali ke jalurnya semula, mengerjakan
semua kewajiban dan tanggungjawab yang telah dipilih agar tetap hidup.
Jangan terlalu jauh mencari apa arti bahagia bagi diri
sendiri. Semua hal itu bersumber dari diri sendiri. Jika Anda mampu untuk
menanamkan pada benak dan mengatur pikiran sendiri, dan mengatakan bahwa “Saya
mampu untuk bahagia!”, bahwa “Setiap hari aku harus bahagia!”. Rasanya bukan
hal yang sulit untuk dilakukan, menghipnotis diri sendiri dan memasukkan
sugesti yang bisa mengobarkan semangat.
Yakinlah, bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk
merasakan bahagia. Itu merupakan hak asasi yang paling mutlak bagi setiap
insan. Jika diri telah terhipnotis, maka perlahan Anda akan merasakan betapa indahnya
dunia, meski Anda melihatnya dari sudut manapun, dari sudut gelap atau dari
sebuah lubang di perumahan kumuh.
Anda sendirilah yang mampu menentukan misi dan visi bahagia
Anda. Bahwa pikiran sendirilah yang mampu menghadirkan semua parameter kebahagiaan
ke dalam hidup Anda. Bahwa bahagia itu tidak perlu di beli mahal, cukup diolah
sedemikian rupa hingga Anda bisa tersenyum dengan lebar. Tersenyumlah kawan,
itu adalah salah satu bagian dari indikator kebahagiaan yang selama ini Anda
cari. Tentu saja, Anda harus tersenyum dengan wajar ya, ingat, segala sesuatu
yang berlebihan akan tampak mengerikan, hahahaha….