Feb 7, 2016

Gerimis Minggu Pagi


Aroma dedaunan lembab, dan cahaya yang redup. 
Hhhmmm... gerimis menyambut hari baru.
Lewat kaca jendela tersibak ujung jari-jemari. 
Kuintip sinar matahari yang terhalang kabut pagi. 
Secangkir kopi dan aromanya antarku pada lamunan sepi. 
Menerawang jauh kusaksikan cerita kehidupan.

Rumah..sawah..tanaman..gedung..jalanan. 
Yang tertutup tumpahan air dari luasnya langit kita. 
Tentang kaki-kaki yang melangkah tergesa. 
Hindarkan diri dari kejaran cipratannya. 
Gadis kecil berjaket hitam di tepi jalan. 
Menawarkan senyum dan payung di tangan. 
Sepasang kekasih dibawah payung saling bersandar. 
Saling menggenggam tangan tersenyum penuh cinta. 
Kepala-kepala tengadah ke atas mulut mengucap, segera berhenti kuingin mengais rejeki. 
Ceria tawa anak-anak dan bola basah disepak pada sepetak tanah di halaman rumah kosong

Aroma kopi membawa anganku jauh menari. 
Cerita lain tentang gerimis di minggu pagi. 
Nun jauh di sana kau duduk bersandar di kursi kayu. 
Senar gitar klasik kelabumu dan ujung jarimu menyatu. 
Senyum dan lagu cintamu mengundang hadirku. 
Kutersenyum dan masih mencium aroma kopi. 
Secarik kertas putih dan pena biru kini bersaksi. 
Ada puisi tercipta untukmu yang dinanti pagi ini. 
Tentang kamu dan gerimis Minggu pagi.

Aroma dedaunan lembab, dan cahaya yang redup Hhhmmm... gerimis menyambut hari baru Lewat kaca jendela tersibak ujung jari-jemari Kuintip sinar matahari yang terhalang kabut pagi Secangkir kopi dan aromanya antarku pada lamunan sepi Menerawang jauh kusaksikan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rossie/cerita-gerimis-minggu-pagi_550075fd813311491afa787a
Aroma dedaunan lembab, dan cahaya yang redup Hhhmmm... gerimis menyambut hari baru Lewat kaca jendela tersibak ujung jari-jemari Kuintip sinar matahari yang terhalang kabut pagi Secangkir kopi dan aromanya antarku pada lamunan sepi Menerawang jauh kusaksikan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rossie/cerita-gerimis-minggu-pagi_550075fd813311491afa787a

Aku Rindu