Perselingkuhan telah
menjadi penyebab perceraian yang kian mewabah. Semakin banyak kasus cerai yang
disebabkan oleh perselingkuhan salah satu dari suami atau istri. Rasa sakit
hati merasa dikhianati, telah membuat seorang istri atau suami menggugat cerai
pasangannya. Rasa cinta yang demikian mendalam kepada pasangan, justru membuat
seseorang sulit memaafkan perilaku ketidaksetiaan yang dilakukan oleh pasangan.
Sudah sangat banyak kasus perselingkuhan terkuak dan diberitakan media, namun itu tidak membuat orang menjadi kapok dan menjauhi perselingkuhan. Sebab, sebagian besar perselingkuhan bermula dari ketidaksengajaan. Awalnya adalah sebuah keisengan, atau sebuah interaksi dan komunikasi yang kian intens, membuat tautan hati serta perasaan yang kian mendalam. Satu dengan yang lainnya semakin larut dalam kebersamaan yang mengasyikkan dan memabukkan bersama selingkuhan. Mereka tidak merasa selingkuh, dan menolak dikatakan memiliki selingkuhan.
Ketika mereka tersadar, situasinya sudah terlanjur rumit dan sulit diuraikan. Mereka telah terjebak dalam rajutan perasaan yang sangat kuat dan dalam. Kondisinya sudah sangat terlambat saat mereka tersadar bahwa ternyata mereka memang selingkuh.
Sadar Berselingkuh
Sudah sangat banyak kasus perselingkuhan terkuak dan diberitakan media, namun itu tidak membuat orang menjadi kapok dan menjauhi perselingkuhan. Sebab, sebagian besar perselingkuhan bermula dari ketidaksengajaan. Awalnya adalah sebuah keisengan, atau sebuah interaksi dan komunikasi yang kian intens, membuat tautan hati serta perasaan yang kian mendalam. Satu dengan yang lainnya semakin larut dalam kebersamaan yang mengasyikkan dan memabukkan bersama selingkuhan. Mereka tidak merasa selingkuh, dan menolak dikatakan memiliki selingkuhan.
Ketika mereka tersadar, situasinya sudah terlanjur rumit dan sulit diuraikan. Mereka telah terjebak dalam rajutan perasaan yang sangat kuat dan dalam. Kondisinya sudah sangat terlambat saat mereka tersadar bahwa ternyata mereka memang selingkuh.
Sadar Berselingkuh
Lelaki adalah makhluk yang sangat visual. Bagi laki-laki,
peluang selingkuh sebagian besar bermula dari pandangan mata. Sebuah penelitian
dilakukan terhadap 65 orang laki laki dan perempuan yang diminta mengenakan
semacam alat pelacak untuk mendeteksi pandangan mata saat diminta memperhatikan
sejumlah foto. Hasil penelitian menunjukkan, kelompok laki-laki secara otomatis
akan memperhatikan wajah perempuan dan beralih ke bagian dada dan pinggang.
Kun Guo, peneliti dari
University of Lincoln, menyatakan, gerakan mata laki-laki adalah hal yang
spontan, tidak bisa dicegah, dan sulit dimanipulasi. Mata bisa menjadi alat
pendeteksi terkuat untuk mengetahui seberapa besar hasrat laki-laki terhadap
perempuan. Hal ini menunjukkan, lelaki sangat mudah tergoda oleh perempuan
melalui pandangan matanya. Perempuan menarik, tidak selalu karena kecantikan
wajah, namun bisa karena bentuk tubuh, atau kesan menggoda lainnya dari seorang
perempuan.
Kebanyakan laki-laki yang selingkuh bermula dari ketertarikan terhadap penampilan perempuan dan sambutan yang baik dari perempuan tersebut. Pandangan mata menjadi “sesuatu banget” bagi laki-laki. Mereka memang makhluk visual. Banyak laki-laki yang sadar bahwa mereka menginginkan perempuan menarik tersebut. Secara sadar laki-laki mulai mengajak ngobrol, menawarkan bantuan, mengajak jalan-jalan, memberikan perhatian khusus, dan merayunya. Pada laki-laki, perselingkuhan banyak bermula dari tindakan sadar.
Kebanyakan laki-laki yang selingkuh bermula dari ketertarikan terhadap penampilan perempuan dan sambutan yang baik dari perempuan tersebut. Pandangan mata menjadi “sesuatu banget” bagi laki-laki. Mereka memang makhluk visual. Banyak laki-laki yang sadar bahwa mereka menginginkan perempuan menarik tersebut. Secara sadar laki-laki mulai mengajak ngobrol, menawarkan bantuan, mengajak jalan-jalan, memberikan perhatian khusus, dan merayunya. Pada laki-laki, perselingkuhan banyak bermula dari tindakan sadar.
Meskipun sudah
memiliki istri, kadang laki-laki tidak bisa menahan diri untuk sekedar iseng.
Mereka sadar tengah melakukan keisengan, karena ingin mengetahui seberapa jauh
bisa mendekati perempuan menarik tersebut. Keisengan berlanjut, saat laki-laki
merasa mulai bisa memasuki kehidupan pribadi si perempuan. Chatting melalui
BBM, WhatsApp, Line, Fesbuk dan lain sebagainya menjadi sarana untuk semakin
mendekat. Tanpa terasa, hubungan sudah menjadi semakin jauh, dan laki-laki ini
menjadi tidak lagi bisa mengendalikan diri. Bermula dari keisengan, berujung
kepada kepada ‘kegilaan’.
Cuma Mengobrol, Masa
Gak Boleh?
Jika banyak laki-laki melakukan selingkuh dengan sadar, maka banyak
perempuan terjebak dalam perselingkuhan secara tidak sadar. Perempuan adalah
makhluk yang sangat banyak menggunakan perasaan, maka mereka menjadi nyaman
saat merasa mendapatkan kedekatan emosional dengan seorang laki-laki. Apalagi
jika di rumah ia merasa tidak mendapat perhatian dari suami, lantaran suami
bercorak super sibuk, tidak romantis, kurang peka dan kurang peduli terhadap
perasaan istri.
Perempuan bukan
makhluk visual seperti laki-laki, maka perselingkuhan tidak dimulai dari
sesuatu yang masuk ke dalam matanya, namun sesuatu yang masuk ke dalam hatinya.
Saat perempuan mendapatkan kenyamanan emosional dari seorang laki-laki, mereka
mulai merasa ada kedekatan tertentu. Muncul perasaan nyaman dan bahagia, karena
mendapatkan perhatian istimewa dari seorang laki-laki, atau karena obrolan yang
selalu nyambung dan menyenangkan. Sesuatu yang tidak didapatkan dengan suami di
rumah. Tanpa sadar, mereka mulai bermain api.
Pada umumnya perempuan
tidak sadar bahwa ketika mereka meladeni obrolan dan bersedia menghabiskan
waktu dengan seorang laki-laki akan membuatnya semakin dekat secara emosional
dengan laki-laki tersebut. Bisa jadi awalnya hanya sekedar obrolan biasa,
setelah merasa nyaman, mulai berkembang menjadi curhat. Ketika perempuan merasa
mendapatkan tempat curhat yang nyaman, mudah menjadi lepas kendali. Semakin
banyak yang diceritakan, semakin intens mengadakan kontak dan pertemuan, dan
akhirnya merasa semakin dekat secara emosional.
Kebanyakan perempuan
menganggap kenyamanan emosional belum masuk definisi perselingkuhan. Ini yang
membuat mereka tidak merasa bersalah saat memiliki kedekatan emosional dengan
seorang laki-laki yang bukan suaminya. Perasaan nyaman karena merasakan
kedekatan emosional dengan laki-laki, ditambah tidak ada perasaan bersalah,
bahkan masih ditambah lagi dengan menyalahkan suami yang dianggap tidak
pengertian, tidak perhatian, tidak peduli dan tidak berperasaan, membuat
perempuan semakin jauh terlibat dalam jalinan hubungan perasaan dengan lelaki
tersebut.
“Dia cuma teman biasa.
Tidak lebih dari itu”.
“Dia enak diajak
mengobrol. Kami cuma mengobrol biasa saja selama ini”.
“Saya cuma curhat kok,
masa tidak boleh?”
Kata “CUMA” ini yang
membuat banyak perempuan terlambat menyadari apa yang sesungguhnya tengah
terjadi. Bermula dari kenyamanan mengobrol dan curhat, tahu-tahu hatinya sudah
terpikat. Kini ia lebih menikmati kebersamaan dengan laki-laki tersebut
dibanding dengan suaminya. Bermula dari kedekatan emosional dengan seorang
lelaki, tahu-tahu sudah berada pada jarak yang semakin jauh dari suaminya. Kei
Savourie dalam Kelas Cinta mengibaratkan, “Bagaikan seekor katak yang direbus
pelan-pelan, awalnya menikmati kehangatan dan ketika menyadari airnya sudah
mendidih, semuanya sudah terlambat”.
GASNAS, Gerakan Anti
Selingkuh Nasional
Karena perselingkuhan sudah
menjadi momok bagi keutuhan keluarga, maka sudah seharusnya secara sadar kita
semua mencanangkan GASNAS, alias Gerakan Anti Selingkuh Nasional. Dimulai dari
masing-masing diri, laki-laki dan perempuan, kemudian dikuatkan dalam keluarga.
Setiap keluarga harus saling menjaga diri dan pasangannya agar tidak selingkuh.
Kedua belah pihak dari suami dan istri harus bersama-sama mengupayakan
terwujudnya keluarga sakinah mawadah wa rahmah dalam rumah tangganya.
Para suami yang
makhluk visual, harus pandai menjaga pandangannya. Suami sebagai pemimpin
keluarga, harus memberi contoh kebaikan kepada istri dan anak-anak dengan
kesetiaan. Jangan melakukan tindakan iseng yang bisa menyeret anda menuju
perselingkuhan. Lakukan tindakan sadar untuk menutup peluang itu dengan menutup
mata terhadap perempuan cantik yang ada di sekitar anda; apakah teman kerja,
relasi, teman lama, ataupun teman di sosial media. Hindari melakukan tindakan
yang membuat anda terjerumus ke dalam hubungan perasaan yang rumit dengan
perempuan lain.
Bagi para istri yang
makhluk perasaan, jangan membiarkan diri anda terbuai dalam kedekatan emosional
dengan laki-laki lain. Jika menjumpai laki-laki yang enak diajak mengobrol,
selalu nyambung dan nyaman saat diajak curhat, jangan teruskan. Segera hentikan
dan jauhi laki-laki tersebut. Jika anda tidak tegas dari awal, akan membuat
kedekatan perasaan tersebut berkembang menjadi kenyamanan emosional yang
membuat anda semakin sulit untuk melepaskan diri darinya. Sayangi keluarga
anda, kembali kepada suami dan anak-anak, jangan memilih laki-laki lain yang
bukan siapa-siapa bagi anda.
Setelah menikah,
laki-laki dan perempuan harus sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap
pasangannya. Mereka berdua telah berjanji setia untuk hidup dalam ikatan sakral
bernama keluarga, sebagai konsekuensinya mereka harus selalu bergandengan
tangan melewati berbagai tantangan kehidupan. Saat merasakan ada masalah, harus
segera dibahas dan dicari solusinya bersama pasangan.
Jangan curhat kepada orang lain yang bukan profesional. Suami tidak boleh curhat kepada perempuan lain mengenai masalah rumah tangganya, istri tidak boleh curhat kepada laki-laki lain mengenai masalah rumah tangganya. Selesaikan berdua masalah rumah tangga anda. Itu yang disebut tanggung jawab.
Jangan curhat kepada orang lain yang bukan profesional. Suami tidak boleh curhat kepada perempuan lain mengenai masalah rumah tangganya, istri tidak boleh curhat kepada laki-laki lain mengenai masalah rumah tangganya. Selesaikan berdua masalah rumah tangga anda. Itu yang disebut tanggung jawab.
Prinsip yang diajarkan menurut saya sangat relevan: “bila anda masih ingin bebas, lebih
baik menjadi jomblo saja”. Bila sudah menikah, harus bersedia melepaskan
kebebasan yang dimiliki demi menjaga hubungan dengan pasangan. “setelah menikah, anda tidak
bisa lagi menjadi diri sendiri”. Semestinya, anda menjadi seseorang seperti
yang diharapkan pasangan, yang mengerti dan memahami pasangan, dan melakukan
hal terbaik untuk pasangan. Bukan sebaliknya.
Kembalilah kepada
keluarga. Kokohkan ikatan cinta dalam keluarga anda. Jangan biarkan ikatan itu
terburai karena orang ketiga yang anda hadirkan dengan sengaja ataupun tidak
sengaja dalam kehidupan anda.