Jika
hidup bisa diekstraksi, mungkin wujudnya akan menjadi secangkir kopi hitam.
Rasanya manis dan pahit.
Seorang peracik kopi pernah berpesan, jika kamu mengaduk kopi, lakukan dengan lembut. Jangan terlalu pelan, jangan juga terlalu cepat. Antara keduanya saja. Agar kopi, gula, bercampur sempurna dengan air.
Setelah itu, biarkan sejenak. Tunggu sampai kopinya mengendap. Jika kamu langsung meneguknya, rasanya akan pahit di lidah. Tapi jika kamu mau bersabar menunggu sebentar, manisnya gula akan berkombinasi dengan pahitnya kopi, yang dari situlah tercipta rasa nikmat yang tiada duanya.
Sama
seperti hidup. Jangan mengaduknya terlalu cepat. Nanti kamu terjebak sendiri
dalam pusarannya. Lemah lembutlah, tapi juga jangan terlalu pelan. Nanti kamu
tertinggal.
Untuk
mendapatkan cita rasa hidup yang nikmat, kamu perlu bersabar. Tunggu, sampai
pahitnya mengendap. Jangan tergesa-gesa, tunggulah sebentar saja. Rasa pahit
yang kamu terima dalam hidup tidak akan selamanya. Tunggulah, manisnya hidup
akan lebih terasa setelah pahit berjuang. Kesabaranmu akan berbuah. Pahitnya
perjuangan bercampur dengan manisnya kebaikan, dan itulah yang membuat hidup
terasa nikmat.
Yang
manis akan melebur, sementara yang pahit akan mengendap. Namun, tidak ada
kenikmatan jika tak pernah mengecap pahit. Karena itu, masukkan saja ia dalam
gelas kehidupanmu. Lalu aduk perlahan. Maka hidupmu akan lebih nikmat.
Selamat mencicipi kopimu! ^^