Apr 9, 2014

Jangan Meminta Kebahagiaan

Kebahagiaan – kata yang selalu menjadi dambaan setiap insan dimanapun ia berada, bukankah begitu? Ketika ditanya “apa yang kau inginkan?” sering kita menjawab “aku ingin bahagia”. Definisi “bahagia” sangatlah beragam, tergantung standar masing-masing orang yang ditanya. Ada yang menjadikan standar kebahagiaan itu adalah kesuksesan karir, kesuksesan akademik, kesuksesan politik, kesuksesan bisnis, kesuksesan berkeluarga, kesuksesan dalam beribadah, atau kesuksesan di akhirat. Ternyata standar kebahagiaan manusia itu beda-beda, tapi percayalah bahwa standar kebahagiaan muslim yang sebenar-benarnya muslim adalah sama, yaitu : bahagia menghambakan diri hanya pada-Nya dan bahagia mendapat ridha-Nya.

Percayakah kau bahwa bahagia adalah dampak otomatis? Bukan hasil yang menjadi tujuan? Misalnya jika seorang anak sekolah dia belajar bersungguh-sungguh agar mendapat peringkat terbaik di sekolahnya, lalu ia mendapatkan setelah ia bersusah payah belajar. Apakah ia bahagia setelah menjadi pelajar terbaik di sekolahnya? Jawabannya YA. Jadi, bukan bahagia yang dia kejar, tapi menjadi juara satu-lah tujuannya, dan mana kala ia mendapatkannya maka kebahagiaan secara otomatis ia gapai. Tapi ada juga orang yang tidak bahagia meskipun tujuannya sudah tercapai. Apa misal? Koruptor. Tujuannya menjadi manusia kaya raya tak membuatnya bahagia. Apa sebab? Ruh sucinya tidak sejalan dengan jiwa kotornya. Itulah selalu muncul penolakan dan penyesalan dalam dirinya. Akibat ke-tidak-tenangan dirinya makanya ia mudah diendus hukum di negeri ini. Dan perlu kita garis bawahi. Keberhasilannya itu datang setelah ia berusaha sekuat tenaga.

By Indrajied’

Aku Rindu