Apr 9, 2014

Hidup Laki-laki



Laki-laki betapa sibuk memikirkan perempuan. Sedari bujang sibuk mencari pendamping, perempuan yang baik. Ketika berkeluarga sibuk mencari nafkah, demi membahagiakan perempuan dan anak-anaknya. Dari lelah-lelahnya bekerja sepanjang siang, kepada perempuan pula ia pulang. Dalam pangkuan dan senyum hangat yang menjadi penawar lelah kerja seharian. Melihat buah mata anak-anaknya yang bersinar menyambut dari pintu. Berteriak-teriak dari balik jendela.

Laki-laki betapa sibuk hidupnya demi perempuan. Memastikan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Bertanggungjawab atas surga dan nerakanya. Seolah-olah hidup adalah memastikan bahwa perempuan baik-baik saja. Tidak lecet sedikitpun kulitnya. Tidak terlukai sedikitpun hatinya.

Lalu ketika perempuan ingin membebaskan diri. Laki-laki bingung mencari karena tidak ada lagi yang dia bisa lindungi. Laki-laki membutuhkan kehadiran perempuan agar keberadaannya berarti. Laki-laki akan tampak kuat jika ada perempuan didekatnya. Pelindung pun tidak selalu berarti lebih kuat daripada yang dilindungi.

Laki-laki diberikan tanggungjawab kepada 4 perempuan (ibu, istri, saudara perempuan, anak perempuan) di akhirat. Memastikan bahwa ia telah menjaga keselamatan ke-4 perempuan tersebut. Lalu di dunia ini memastikan pula ke-4 perempuan tersebut selamat untuk hidup selanjutnya.

Sayangnya, tidak semua laki-laki tahu jika mereka sedang bertugas menjaga 4 kehidupan sekaligus. Seandainya tahu, niscaya sangat sedikit waktu untuk bermain-main.


Mengutip dari Kurniawangunadi'

Aku Rindu