Jan 12, 2019

Kesejukan Embun


Bagiku, embun itu menenangkan. Embun itu menyejukkan. Embun itu istimewa. Istimewa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Embun itu mampu menyapu luka, duka, maupun lara yang tak sanggup hujan bawa pergi. Embun itu setia menanti, ia juga pendengar yang baik bagi hujan, ia rela menanti hujan selesai mencurahkan tangisnya pada penduduk bumi. Buktinya saja dia hanya akan hadir menyapa penduduk bumi ketika tangis hujan sudah reda. Embun tak pernah egois. Embun itu teramat bening. Bening yang memancarkan keikhlasan dan ketulusan.

Matahari akan sempurna jika ada hujan. Tapi hujan akan semakin sempurna jika tergenapi oleh embun. Pelangi memang mampu menggenapi hujan, membuat hujan menjadi sempurna. Namun, sayangnya pelangi hanya mampu terlihat ketika langit masih berwarna biru. Pelangi tak mampu hadir kala malam menyelimuti langit. Sementara hujan, ia bisa datang kapan saja. Tak peduli langit berwarna biru ataupun hitam. Tak ada yang tau dimana hujan akan jatuh. Hujan bebas jatuh dimana saja serta pada waktu yang tak pernah terprediksi sekalipun. Lalu, siapa yang akan memberitahu dunia bahwa ketika mereka terlelap hujan telah hadir. Hujan sudah menyapu kenangan, hujan sudah merangkum mimpi dan membawanya ke samudera lepas untuk kemudian menyampaikannya pada langit. Siapa yang akan menyempurnakan hujan jika itu terjadi? Embun, hanya embun yang mampu menyiratkan kehadiran hujan. Hanya embun yang mampu menyempurnakan hujan di waktu malam. Hujan menitipkan jejaknya pada embun.

Embun bukan dayang-dayang. Embun menggenapkan. Mereka bukan meniadakan. Mereka bukan bak ratu dengan dayang-dayangnya. Tak akan ada yang tahu jika hujan telah hadir kala malam menyapa tanpa adanya embun di dedaunan kala pagi menyambut. Begitupula embun, embun tak bisa hadir jika hujan tak berkunjung menyapa penduduk bumi. Embun dan hujan akan tetap bersama. Saling membutuhkan namun acap kali tak ada yang menyadarinya.

Selamat datang embun, selamat datang di kerajaan mimpiku. Semoga kamu betah untuk selalu berjalan beriringan denganku. Menyapa penduduk bumi dan menebar bahagia

Percayalah, kita memang ditakdirkan untuk menggenapi.

Aku Rindu