Oct 20, 2018

Nikmatnya Hidup

Saya masih seringkali membandingkan antara takdir hidup saya dengan takdir hidup orang lain. Padahal, bukankah setiap kehidupan dari masing - masing orang adalah istimewa bagi dirinya sendiri?

Ya, saya sudah memahami jauh jauh sebelum saya menjadi sedewasa sekarang. Bahwa selalu bahagia hanyalah omong kosong. Itu hanyalah ucapan untuk menguatkan.

Saya pernah hidup pas pas an, dan nyatanya saya bisa melewatinya.

Saya pernah hidup sangat berkecukupan bahkan lebih, tapi nyatanya saya masih merasa kurang.

Saya pernah merindukan hujan, tapi ketika hujan datang seharian saya merasa kerepotan. Bagitupun sebaliknya.

Saya pernah sibuk seharian, hingga saya menginginkan waktu tambahan.

Saya pernah tidak ada kerjaan, hingga saya ingin memangkas waktu agar segera berputar.

Dan masih banyak lagi yang pernah saya alami, namun kadang hasilnya tak sesuai harapan.

Lalu, kenapa semua itu bisa terasa berbeda? Adalah cara saya menyikapi segala yang terjadi dalam hidup saya. Itu yang membuat berbeda.  

Jangan dikira saya selalu mengahadapi hidup dengan tegar, itu salah. Saya pernah rapuh, tapi saya mencoba bangkit. Karna saya mau tanggungjawab sama apa yang uda Allah percayakan ke saya. Saya mau akhir yang bahagia.

Jika hidup hanyalah perpindahan, saya ingin menikmati segala proses perpindahanannya.

Karna suatu hari nanti, saya pasti akan merindukan betapa nikmatnya hidup yang pernah saya jalani.

Aku Rindu