Jul 24, 2018

Setiap Jengkal Dari Tubuhmu, Dirimu, Itu Berharga.


Perihal mencintai, kita akan selalu berimajinasi soal perasaan. Kita hanya mengucapkannya secara verbal, dan menunjuk ke dada sebagai pembuktian. Meski kita meluruskan telunjuk pada hati, nyatanya menyatakan cinta itu turun dari benak hingga keluar lewat ucap.

Tentu saja, cinta tak hanya berdengung dalam awang-awang. Cinta juga perlu turun ke dalam akar yang mendalam, lewat detak jantung dan desiran darah. Lewat permukaan tubuh ini, nyatanya cinta dapat diolah dan dimengerti oleh kejiwaan manusia secara paripurna. Akan ada suatu kali, bahwa cinta membutuhkan sebuah afeksi ; sentuhan, yang melalui setiap jengkal kulitmu, yang membuat kau akan menerjemahkan cinta dari sudut yang lain lagi.

Hanya perlu kau tahu, tubuhmu adalah privasimu. Di setiap incinya, ada berjuta-juta rahasia yang kau simpan dari balik permukaannya. Sebagai suatu bagian dari milikmu yang kau jaga bertahun-tahun, suatu saat kau akan membagi wilayah pribadimu pada seseorang yang menurutmu kau cintai.

Adalah sebuah pertaruhan, apakah seseorang yang kau cintai itu pantas untuk kau percayai? Ketertarikan adalah musabab dari segala bentuk pertemuan ragawi yang nantinya tak dapat kau hindarkan. Apakah kau yakin akan mengusik rasa risih dan ingkarmu hari itu, dimana bagian demi bagian dari privasimu kau bagi?

Hanya entah, selain manusia itu saja yang tahu. Darah akan berdesir, jantung kian berdetak, hingga benak akan berdebur-gelombang bila kau sudah percayai seseorang itu untuk ada dan bernafas di setiap jengkal kulitmu. Hanya bisa kusemogakan bahwa dialah yang semestinya terbaik untukmu ; cinta yang perhitungannya meleset hanya akan semakin membuat menderita, terutama bila sudah menyentuh dan bersentuhan. Semoga itu tidak terjadi, atau lebih baik tidak usah dilakukan sama sekali.

Karena setiap jengkal dari tubuhmu, dirimu, itu berharga.

Aku Rindu