Jul 27, 2017

Gerimis Pagi Ini

Aku memandangnya sepagi ini, luruh begitu saja menyentuh bumi.
Lembut membasahi dedaunan, melebur di sela akar-akar
dan tabah terserap tanah.
Menggemburkan ladang harapan, menyemaikan putik impian.

Aku masih terus memandangnya,
dari balik jendelaku yang bersekat.
Sesekali jemariku menggapai, berharap kesejukannya mengaliri setiap
jengkal dari buku jariku.

Gerimis di pagi hari kadang menjadi ilusi,
mengembalikan rekam jejak ingatan tentang hari kemarin.
Serupa aromanya yang menghembuskan hawa panas dari tanah basah.
Mungkin juga mengembalikan apa yang sejatinya tak ditempatnya.

Gerimis yang menyamarkan tawa dan tangis,
mengumpulkan kenangan terserak,
penghapus jejak yang tertinggal,
dan merekam sejuta harapan disetiap bait rinainya.

Gerimis di pagi ini,
mungkin air mata langit tentang waktu yang terus melaju,
atau penyejuk bagi harap cemas para petani. 
Mungkin juga irama para perindu...

Aku masih memandangnya,
gerimis di pagi ini...
bagiku tak hanya laksana ribuan jarum menghujam bumi
tapi berkah melimpah dari Yang Maha Tinggi.

Aku Rindu