May 2, 2016

Perempuan Mengalah Dengan Perasaannya

Aku menyadari, bahwa perempuan adalah yang paling sering mengalah dan kalah dengan perasaannya sendiri. Mengalah dan kalah dengan berbagai apa yang Ia rasakan. Bahkan, setiap perasannya akan sering saling mengalahkan untuk menjadi pemenang atas apa yang sebenarnya Ia rasakan.

Tapi, bagaimanapun juga. Tetap saja, pememang atas perasaan permpuan adalah perasaan yang paling jujur. Perasaan yang paling jujur adalah perasaan yang berada paling dalam sedalam-dalamnya apa yang sebenarnya Ia rasakan. Bukan perasaan yang hanya ada di permukaan.

Bisa jadi, perempuan adalah yang paling sensitive perasaannya. Yang paling mudah marah ketika ada berbagai hal yang tidak sependapat, yang paling mudah kecewa ketika tidak sesuai, yang paling mudah menangis ketika merasa tersakiti.

Tetapi itu hanyalah perasaan-perasaan permukaan perempuan. Ada yang lebih dalam yang berada dan dimiliki oleh seorang perempuan. Di yang terdalam perasaanya, dibalik amarah, kecewa, menangis ada perasaan setulus-tulusnya perasaan yang dia simpan. Yakni ada ketulusan untuk menyayangi dan mencintai. Dan itu yang seringnya akan membuatnya menjadi lebih tenang, membuatnya menjadi lebih mudah untuk memaafkan, membuatnya lebih mudah untuk tersenyum kembali.

Untuk bermaaf pada perempuan, terkadang hanya perlu menyadarkan perasaan terdalamnya. Untuk menjadi perempuan yang pemaaf, terkadang hanya perlu sadar tentang perasaan terdalamnya sendiri. 

Karena perempuan adalah yang paling sering kalah dengan perasaannya.

Aku Rindu