May 3, 2016

Menjadi Perempuan Yang Bisa Diandalkan

Masih ingat quote dari bang Tere Liye yang kurang lebih begini, “Perempuan itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin dan tekun.”

Berguru pada hipwee(com), “Jadilah perempuan yang mandiri, mempunyai cita-cita tinggi dan bisa diandalkan.”

Dari dunia medis menyatakan, “Setiap anak diwariskan tingkat intelektual dari kromosom 1 gen ibunya, bukan ayahnya. Oleh karena itu carilah calon istri yang pandai, bukan cantik.” –Dr. Rina Masadah Sp. PA, M.phil-

Dan ini dari sahabatku yang baik hati, mbak AADC, “Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas.” –Dian Sastrowardoyo-

Jauh sebelum pernyataan-pernyataan di atas, ada hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barang siapa mempunyai dua/tiga orang anak perempuan yang dijaga dan dibesarkan dengan baik, maka anak-anak tersebut akan menjadi penghalang orang tuanya dari api 
neraka.”

Perempuan, betapa kita sangat didamba oleh banyak orangtua sebagai sosok yang bisa membantu di akhirat kelak.

Betapa sebagai istri, perempuan merasa wajib diandalkan bagi suaminya. Karena ia adalah cerminan dari suaminya manakala berada di luar rumah.

Sebagai seorang ibu, bukankah usia 0-5 tahun anak adalah kesempatan emas untuk menanamkan tauhid pada hati, pikiran dan tingkah laku anak?

Percaya atau tidak, perempuanlah yang akan banyak menyokong jiwa-jiwa pemberani, kuat keilmuannya serta akhlaqul karimah.
Masihkah kita mengelak akan fitrah ini? Menjadi sebaik-baik penerima amanah peradaban ummat?


Satu kata yang mencuri perhatian, “Diandalkan”

Diandalkan sebagai anak yang bisa menjaga nama baik bapak ibunya karena akhlaknya.

Diandalkan sebagai saudara perempuan yang menjadi figur bagi saudaranya yang lain.

Diandalkan sebagai istri untuk bisa menjadi sebaik-baiknya duplikat kebaikan-kebaikan dari suaminya.

Diandalkan sebagai ibu yang mampu menjadi tameng dari dunia luar yang melumpuhkan cita-cita sang anak. Menjadi amunisi dari racikan bahan terbaik sebagai awal melejitkan potensi-potensi terbaik sang anak.

Duhai perempuan, “Jadilah Perempuan yang Bisa Diandalkan”

-Lebih dari sekedar memotivasi diri untuk tetap menjadi perempuan yang bisa diandalkan.

Aku Rindu