Jan 27, 2016

Ingat, Istri Itu Pendamping Dan Pelengkap Hidup Suami, Bukan Pembantu Suami.

Bangun tidur langsung masak nyiapin makan untuk anak dan suami.. yang ngerjain Istri 

Mencuci piring nyuci baju.. yang ngerjain Istri Mengantar anak sekolah.. yang nganterin Istri Menyapu, mengepel.. yang ngerjain Istri Mengajari anak belajar.. yang ngajari Istri Belanja kebutuhan rumah tangga.. yang berangkat Istri Begadang nungguin anak rewel karena lagi sakit.. Yang jagain Istri Melayani suami dengan baik.. Kewajiban istri 

Lalu suami ngapain? biasanya lelaki akan bilang "aku kan kerja cari uang buat kamu juga to? emang kalau aku gak kerja pada mau makan apa?" sudah gitu aja seperti sudah selesai semua urusan suami. Padahal bekerja cari nafkah itu memanglah sudah jadi tugas dan kewajiban suami, kalau gak mau kerja cari nafkah ya jangan berani-beraninya nikah dan punya anak. :) 

Bekerja itu wajib bagi seorang kepala rumah tangga, tapi pekerjaan mengepel, mencuci, setrika, mengajari anak, itu semua bukanlah kewajiban Istri melainkan tugas bersama yang tidak seharusnya dibebankan kepada istri saja. 

Walaupun saya yakin banyak suami-suami hebat diluaran sana yang tak canggung membantu istri nyuci, setrika bahkan ngepel. Tapi saya yakin juga masih banyak suami yg membebankan itu semua pada istri seorang diri lantaran dia merasa kewajibannya hanya bekerja dan mencarikan uang untuk makan dan keperluan rumah tangganya saja. 

Anehnya disaat sedang luang waktunya, si suami bukannya membantu istri dan mengajak bermain anak tapi justru malah sibuk dan asyik dengan dunianya sendiri ya malah pergi mancinglah, mainan burunglah, sibuk touringlah, ya nongkronglah, mainan hp'lah, uhhh asik banget kalau sudah di depan layar kumputer, sementara urusan pekerjaan rumah semua diserahkan pada istri, dan suami merasa mempunyai pembantu yang hebat, tanpa di suruh pun semua sudah beres. 

Ingat istri itu pendamping dan pelengkap hidup suami bukan pembantu suami. Pendamping itu pekerjaanya mendampingi di kala susah dan senang. Melengkapi itu jika suami masih banyak kekurangan istri bisa hadir untuk menutup kekurangannya. Begitu pula dalam urusan pekerjaan dalam rumah tangga keduanya saling berbagi dan bekerja sama untuk menyelesaikannya, jadi tidak hanya di bebankan pada istri saja, gotong royong dalam kerjaan rumah tangga. Kalau istri sakit siapa juga yang repot? Maka dari itu kalau memang sayang istri, bantulah istrimu, selalu siaga dan tanggap untuk istri. 

Itulah sebabnya suami harus lebih bersabar terhadap istri apa lagi jika suami belum bisa fokus membantu pekerjaan istri di rumah. Bisa kita bayangkan bagi seorang Istri bahkan untuk mengurus keperluannya sendiri saja sudah tidak ada waktu karena lebih mendahulukan anak dan suami. Bagaimana mungkin suami menuntut istri yang sempurna jika sang suami sendiri tidak pernah mensupport dan membantu Istrinya.

Aku Rindu