Dec 11, 2014

Dekat



Orang-orang baik itu sangat dekat, karena yang baik tentu saja adalah orang yang telah kita kenal. Tentu saja mengenalnya dengan baik. Mengenal karakternya baik ketika dia bahagia maupun terpuruk. Mengenal pilihan katanya saat berkata-kata. Mengenal cara berpikirnya ketika mengutarakan pendapat.

Orang-orang baik itu ada disekitar kita. Kita ajak berbicara setiap hari, mungkin pula melakukan perjalanan bersama. Entah sekadar jalan dari depan kampus sampai kelas, entah sekadar jalan dari kelas menuju kantin. Setiap hari kita dengar namanya, setiap hari kita temui dirinya. Entah berpapasan atau sengaja membuat janji pertemuan.

Orang-orang baik itu ada disekeliling kita. Mereka adalah teman-teman kita sendiri. Mereka adalah orang-orang yang telah terseleksi dari sekian milyar manusia untuk bisa dekat dengan kita dan kita bisa menerima keberadaannya. Kita mencarinya saat liburan, bahkan saat perpisahan. Kita berkomunikasi tanpa perlu takut ada asumsi. Kita tidak perlu saling bertukar CV untuk saling mengenal. Karena waktu telah membuat kita saling mengenal lebih dari cukup, lebih dari apa yang kita perlukan.

Sementara kita resah mencari seseorang untuk kita sanding, mencari sejauh mungkin, mencari yang baik-baik katanya. Hingga tak kunjung menemukan jawabannya. Apakah kata “teman” itu menjadikanmu membatasi kemungkinan. Bahwa orang-orang baik itu sesungguhnya ada di sekelilingmu. Mengelilingi hidupmu, ia mengenalmu dan kamu mengenalnya. Apakah kata “teman” itu membatasi keberanianmu untuk mengutarakan sesuatu dalam hatimu? Apakah kata “teman” itu menjadikanmu ragu untuk mengambil langkah yang lebih jauh dari sekadar teman.

Untuk apa mencari jauh-jauh bila ternyata disekelilingmu bisa kamu temukan, satu diantara sekian banyak teman yang kamu miliki. Satu diantara orang-orang baik itu. Satu diantara orang yang telah mengenalmu tanpa ragu. Kamu pun tidak perlu susah payah mengenalkan dirimu.

Apakah kata “teman” itu membatasi kemungkinanmu? Matamu mencari yang jauh-jauh padahal ia ada didekatmu. Kamu lelah melangkah sementara ia senantiasa membersamai langkahmu. Kapan kamu menyadari bahwa segala sesuatu itu mungkin dan bisa menjadi pasti.

Ia dekat, ia berada disekeliling. Ia adalah teman. Tidak ada salahnya kan?



Aku Rindu