Sekali waktu bisa sangat kuat, di waktu yang lain bisa sangat lemah.
Kekuatan dan kelemahan perempuan terletak di perasaan. Perasaan yang
labil, begitu mudah berganti bahkan tanpa sebab yang pasti.
Saya lalu melihat mereka.
Perempuan-perempuan yang tangguh itu, mereka yang bisa diandalkan
itu, yang berada di balik layar suksesnya suami, anak, dan keluarga itu,
adalah perempuan-perempuan yang menang atas perasaan. Mereka mampu
mengendalikan rasa tak nyaman yang sungguh begitu mudah mendera,
menerima segala takdir dan peristiwa dengan hati yang lapaaang, dan
mereka yang religius akan secara sempurna mengembalikan semua urusan
pada Tuhan.
Lalu di akhir ini, terselip doa:
"Jadikan aku bagian dari mereka ya Rabb," :’)
-
Tak ada yang persis sama dalam perjalanan tiap manusia mencapai tujuannya. Ada yang melewati jalan lurus-lurus saja tanpa hambatan, ada ...
-
“Kere” menurut Poerwadarminta adalah orang miskin yang mengemis. Dalam bahasa halus yang "ngenyek" (mengejek) disebut sebaga...
-
Aku rindu, saat-saat kita belum saling mengenal dulu. Masih saling memandang malu-malu, bergegas berlalu karena takut raut muka tertangkap ...