Dec 3, 2013

Kodrat Seorang Wanita



Menunggu, bukankah itu salah satu kodrat seorang wanita?
ada beberapa hal, yang saya kurang suka dari salah satu kodrat wanita ini. Silahkan duduk tenang depan layar laptopmu dan membaca dengan pikiran terbuka.
ya saya disini mau bahas tentang cinta. yap, apalagi? permasalahan yang tidak akan pernah ada hentinya untuk dibahas.
jika kalian yang membaca adalah seorang laki-laki, maka bersyukurlah. bersyukurlah kalian mempunyai hak yang membuat saya iri karenanya. bersyukurlah karena keputusan selalu ada ditangan kalian. bersyukurlah karena kalian dapat mengusahakan apa yang kalian inginkan. bersyukurlah karena kalian dapat lebih mudah untuk mengungkapkan perasaan.
dan jika kalian yang membaca adalah perempuan. berbenahlah. kalian adalah kunci perbaikan pondasi bangsa. seperti yang diungkapkan oleh Hasan al Bana:
Pondasi perbaikan bangsa adalah perbaikan keluarga dan kunci perbaikan keluarga adalah perbaikan kaum wanitanya. Karena wanita adalah guru dunia, dialah yang menggoyang ayunan dengan tangan kanannya dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya
yah entahlah,  tapi bagi wanita, berbenahlah.
kembali ke topik awal, menunggu. menunggu yang akan saya bahas disini, bukanlah menunggu sebuah benda datang, menunggu air matang, menunggu matahari cerah, menunggu datangnya malam, atau menunggu selesainya jam kantor. bukan menunggu yang seperti itu, bukan menunggu hal yang akan datang. bukan menunggu hal yang pasti terjadi.
cinta. yah sedikit geli menyebut kata itu, tapi menunggu kali ini bertopik tentang satu kata sakral yang tak jelas apa artinya itu. sekarang mari kita persempit lagi ruang lingkupnya jodoh.
dalam hal jodoh-perjodohan ini, kodratnya wanita untuk menunggu bukan? menunggu seseorang datang. menunggu seseorang telah memilihnya.
pertama saya ingin membahas? dalam hal jodoh perjodohan, siapakah yang memilih? laki-laki kah? atau malah perempuan? laki-laki kata sebagian orang. perempuan pun punya hak memilih kata sebagian yang lainnya.
saya termasuk dalam “sebagian orang” bukan “sebagian lainnya” kalau begitu. saya jelas menjawab laki-laki. laki-laki lah yang kelak akan memilih. perempuan tidak bisa memilih. kenapa? karena mereka (laki-laki) tidak datang bersamaan. perempuan tidak bisa memilih karena pilihannya tidak ada. mau milih siapa? mereka datangnya sendiri-sendiri, atau bertiga sama orangtuanya. tidak mungkin milih bapaknya kan? sehingga perempuan tidak bisa milih mana yang ia mau. hak istimewanya perempuan cuman memutuskan “iya” atau “tidak” pada dia yang datang pertama. lalu pada yang datang kedua jika kata “tidak” keluar untuk si pertama.
itu. perempuan hanya bisa memilih di bagian itu. sedang kalian, bersyukurlah hey laki-laki, kalian dapat memilih siapa yang kalian sukai, memilih apa yang kalian inginkan. memilih dengan siapa kalian ingin menghabiskan waktu bersama.
masalah nanti diterima atau tidak, itu masalah muka, atau mungkin masalah dompet kale ya, yang mendomisasi jaman sekarang hoho..atau agama beberapa se..., tapi pada tahap “memilih” kalian punya keistimewaan. Dan payahlah kalian laki-laki jika tidak memanfaatkan hal itu dengan baik. Kalian payah kalau kalian tidak bisa mengungkapkan apa yang kalian inginkan. kalian payah kalau malah mengikuti kemauan orang lain. kalian payah kalau dalam permasalahan cinta ini kalian diatur.
Kami wanita, bukannya tidak punya kesempatan untuk bersama dengan orang yang diidam-idamkan, tapi kami tidak punya keputusan untuk itu. Kami menunggu, menunggu yang entah apa. Entah apa akan datang atau tidak. Entah apa orang yang diidamkan yang datang atau tidak. Entah apa tepat atau tidak. Entah benar atau salah.
Menunggu yang entah apa. Itu yang dibicarakan disini.
"Kalau suka, ungkapkanlah" tidak. hey sayang, saya sedang tidak membahas masalah cinta remeh temeh yang disebut pacaran itu. ini bukan tentang ungkap mengungkapkan lagi. ini tentang bisa memutuskan atau tidak.
Mungkin kamu kini sedikit mengerti mengapa wanita saat ini lebih agresif, karena kadang mereka lelah menunggu. kepastian, itu yang mereka cari. Mungkin kamu sedikit menyadari kenapa wanita seringkali menginginkan kepastian status berpasangan. mereka lelah menunggu. kepastian, itu yang mereka cari.
Solusi? tidak ada. Jadilah orang baik agar kelak kamu dipilih oleh orang baik. Satu yang dapat dilakukan, berdoalah. dan percaya.
hey kamu wanita yang telah lelah menunggu, telah lelah mematikan perasaan, memendam ekspektasi, lelah berpura-pura,  berbenahlah.   kamu berhak mendapat yang terbaik untuk dirimu. maka jadilah sebaik-baiknya dirimu sebagai wanita.

By Indrajied

Aku Rindu