ada beberapa hal, yang saya kurang
suka dari salah satu kodrat wanita ini. Silahkan duduk tenang depan layar
laptopmu dan membaca dengan pikiran terbuka.
ya saya disini mau bahas tentang
cinta. yap, apalagi? permasalahan yang tidak akan pernah ada hentinya untuk
dibahas.
jika kalian yang membaca adalah
seorang laki-laki, maka bersyukurlah. bersyukurlah kalian mempunyai hak yang
membuat saya iri karenanya. bersyukurlah karena keputusan selalu ada ditangan
kalian. bersyukurlah karena kalian dapat mengusahakan apa yang kalian inginkan.
bersyukurlah karena kalian dapat lebih mudah untuk mengungkapkan perasaan.
dan jika kalian yang membaca adalah
perempuan. berbenahlah. kalian adalah kunci perbaikan pondasi bangsa. seperti
yang diungkapkan oleh Hasan al Bana:
Pondasi perbaikan bangsa adalah
perbaikan keluarga dan kunci perbaikan keluarga adalah perbaikan kaum
wanitanya. Karena wanita adalah guru dunia, dialah yang menggoyang ayunan
dengan tangan kanannya dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya
yah entahlah, tapi bagi
wanita, berbenahlah.
kembali ke topik awal, menunggu.
menunggu yang akan saya bahas disini, bukanlah menunggu sebuah benda datang,
menunggu air matang, menunggu matahari cerah, menunggu datangnya malam, atau
menunggu selesainya jam kantor. bukan menunggu yang seperti itu, bukan menunggu
hal yang akan datang. bukan menunggu hal yang pasti terjadi.
cinta. yah sedikit geli menyebut
kata itu, tapi menunggu kali ini bertopik tentang satu kata sakral yang tak
jelas apa artinya itu. sekarang mari kita persempit lagi ruang lingkupnya
jodoh.
dalam hal jodoh-perjodohan ini,
kodratnya wanita untuk menunggu bukan? menunggu seseorang datang. menunggu
seseorang telah memilihnya.
pertama saya ingin membahas? dalam
hal jodoh perjodohan, siapakah yang memilih? laki-laki kah? atau malah
perempuan? laki-laki kata sebagian orang. perempuan pun punya hak memilih kata
sebagian yang lainnya.
saya termasuk dalam “sebagian orang”
bukan “sebagian lainnya” kalau begitu. saya jelas menjawab laki-laki. laki-laki
lah yang kelak akan memilih. perempuan tidak bisa memilih. kenapa? karena
mereka (laki-laki) tidak datang bersamaan. perempuan tidak bisa memilih karena
pilihannya tidak ada. mau milih siapa? mereka datangnya sendiri-sendiri, atau
bertiga sama orangtuanya. tidak mungkin milih bapaknya kan? sehingga perempuan
tidak bisa milih mana yang ia mau. hak istimewanya perempuan cuman memutuskan
“iya” atau “tidak” pada dia yang datang pertama. lalu pada yang datang kedua
jika kata “tidak” keluar untuk si pertama.
itu. perempuan hanya bisa memilih di
bagian itu. sedang kalian, bersyukurlah hey laki-laki, kalian dapat memilih
siapa yang kalian sukai, memilih apa yang kalian inginkan. memilih dengan siapa
kalian ingin menghabiskan waktu bersama.
masalah nanti diterima atau tidak,
itu masalah muka, atau mungkin masalah dompet kale ya, yang mendomisasi jaman
sekarang hoho..atau agama beberapa se..., tapi pada tahap “memilih” kalian
punya keistimewaan. Dan payahlah kalian laki-laki jika tidak memanfaatkan hal
itu dengan baik. Kalian payah kalau kalian tidak bisa mengungkapkan apa yang
kalian inginkan. kalian payah kalau malah mengikuti kemauan orang lain. kalian
payah kalau dalam permasalahan cinta ini kalian diatur.
Kami wanita, bukannya tidak punya
kesempatan untuk bersama dengan orang yang diidam-idamkan, tapi kami tidak
punya keputusan untuk itu. Kami menunggu, menunggu yang entah apa. Entah apa
akan datang atau tidak. Entah apa orang yang diidamkan yang datang atau tidak.
Entah apa tepat atau tidak. Entah benar atau salah.
Menunggu yang entah apa. Itu yang
dibicarakan disini.
"Kalau suka, ungkapkanlah"
tidak. hey sayang, saya sedang tidak membahas masalah cinta remeh temeh yang
disebut pacaran itu. ini bukan tentang ungkap mengungkapkan lagi. ini tentang
bisa memutuskan atau tidak.
Mungkin kamu kini sedikit mengerti
mengapa wanita saat ini lebih agresif, karena kadang mereka lelah menunggu.
kepastian, itu yang mereka cari. Mungkin kamu sedikit menyadari kenapa wanita
seringkali menginginkan kepastian status berpasangan. mereka lelah menunggu.
kepastian, itu yang mereka cari.
Solusi? tidak ada. Jadilah orang
baik agar kelak kamu dipilih oleh orang baik. Satu yang dapat dilakukan,
berdoalah. dan percaya.
hey kamu wanita yang telah lelah
menunggu, telah lelah mematikan perasaan, memendam ekspektasi, lelah
berpura-pura, berbenahlah. kamu berhak mendapat yang terbaik
untuk dirimu. maka jadilah sebaik-baiknya dirimu sebagai wanita.
By Indrajied
By Indrajied