Malam Minggu Atau Sabtu Malam?

Aku tak peduli orang akan menilai berapa untuk malam ini. Atau bahkan memberinya label harga berapapun, aku tak peduli.

Dan aku pun tak peduli, orang akan melakukan apa di malam ini. Bukan menjadi urusanku meski kau paksa dengan akta.

Entah kau mau bilang “ini malam minggu”, pun aku tak peduli.

Bukan karenaku apatis atau egois. Lebih karena bagiku semua malam adalah sama saja.

Malam minggu atau Sabtu malam? Itu sama saja. Karena nama tak akan mengubah makna apa pun. Apalagi membuatnya lebih istimewa. Sebuah hal yang sungguh utopia.

Bagiku, malam tetaplah malam.
Dia selalu menolak mentari dan mencintai bintang gemintang.
Dia akan selalu kelam meski purnama bersikeras menyambang.
Dia takkan mungkin panas meski kau picu kebakaran.

Bagiku, malam tetaplah malam.
Tumbuhan akan tetap paham bahwa ini jadwalnya menghirup oksigen.
Hewan nokturnal pun tak mungkin amnesia dan begadang di tengah siang.

Bagiku, malam tetaplah malam.
Bumi akan tetap erat digumulnya hingga fajar mengundang.
Ingin kau puji atau kau cerca pun, pesonanya tak akan hilang.

Intinya, malam tetaplah malam.
Takkan berbeda dan akan sama saja.
Bagimanapun kau menyebutnya, aku akan tetap mencintainya.

Di suatu malam dimana orang-orang masih menikmatinya dengan cara masing-masing.