Jika memang sudah tak sanggup menahan segala beban di pundak, biarkan saja segalanya meluruh. Bila memang sudah tak bisa memendam apa yang sedang dirasa, akui saja bahwa memang tengah merasakan. Bila ada yang memandangmu penuh tanya, biarkan saja mereka menciptakan beragam pemikirannya masing-masing, tak usah repot menjelaskan apa yang sebenarnya tak perlu dijelaskan.
Bila hatimu hendak berontak dengan segala kejadian yang tak pernah bisa diprediksi, teruslah belajar mengikhlaskan dan memahami bahwa tak pernah ada yang benar-benar bisa ditebak dan segala komponen kehidupan ini tidak pernah benar-benar statis.
Bila ada yang melukai atau kamu tidak sengaja menggores luka pada dirimu sendiri, percaya saja bahwa beberapa orang masih mengusahakan sebuah senyum hadir kembali di wajahmu. Dan kamu harus benar-benar paham, beberapa senyum terlihat begitu ikhlas namun menyayat hati, Tapi beberapa senyum yang lain begitu menenangkan mereka yang melihat meski ada luka yang menganga dibaliknya.
Dan senyummu, semoga selalu bisa membasahi tanah-tanah yang sudah lama mengering meski dirimu sendiri tak pernah benar-benar sedang tersenyum. Setidaknya akan ada yang candu dengan senyum yang hadir di wajahmu meski ada yang bersembunyi di balik itu semua.
