Jan 19, 2017

Rasa Syukur Dan Ikhlas

Di dalam menjalani hidup, saya tidak pernah mengejar apa-apa. Karena hidup itu haruslah dapat diterima apa adanya, lalu dicari pengetahuan yang benar untuk merubah semua yang tidak saya inginkan menjadi yang saya inginkan. Apapun jenis tantangan yang sedang saya hadapi, terimalah realitas hidup dengan sukacita. Pahami bahwa semua jenis tantangan dalam hidup, adalah peluang untuk pertumbuhan diri kita. Jangan pernah merasa buruk dengan realitas hidup. Kalau kita suka melihat atau merasa bahwa realitas hidup kita buruk, maka hidup kita akan semakin turun. Pada akhirnya, rasa percaya diri akan terkubur dalam perasaan buruk dan tak berdaya. Hal ini akan membuat kita sulit bangkit untuk menuju perbaikan.

Terimalah diri kita yang sekarang apa adanya. Lalu, siapkan diri kita yang apa adanya itu, untuk hidup di masa depan dengan kualitas hidup yang lebih cemerlang. Kemampuan kita untuk menerima apa adanya diri kita, dan kemampuan kita untuk melatih diri kita menjadi sesuatu yang berguna buat kita dan orang lain, akan menjadikan kita maju menuju puncak sukses.

Dan di dalam pernikahan itupun juga Ridhonya Allah. Saya rasa pernikahan yang baik mengabdi ikhlas pada keluarga, dan selalu rukun yang pasti kita harapkan semua.

Saya gak kejar uang bukan karena saya gak butuh uang. Tapi karena saya mengerti darimana semua itu berasal. Uang itu akibat, bukan sebab.

Apa yang ada di tangan, saya kerjakan sebisa saya. Tapi saya tau ada hal hal yang tidak ingin saya korbankan dalam hidup. Harga diri, pernikahan, keluarga, saya gak bersedia banting. Tulang aja kale yang dibanting haha..., tapi harus tau porsinya.

Saya percaya kalau hidup kita menyenangkan hati kita akan damai dan tentram. Menerima realitas hidup dengan ikhlas, dan menjalaninya dengan rasa syukur, akan menjadikan pembelajaran, yang terus naik kelas, untuk mencapai hal-hal terbaik dalam hidup saya. Karena Allah Maha segala'Nya.

Aku Rindu