Saat kubuka jendela,
kutemukan embun pagi yang menempel,
menggelantung pada daun,
meliuk lambai meneguk rindu, membelai sisa mimpi.
Dan
kulihat bening matamu
di atas daun berkilau bagai embun
membuat hati makin
merindu
Lalu kupegang ujung daun
dan kudekap dengan segenap kehangatan ....
namun .....
Tiupan sang bayu melepaskan genggamanku....
Embunpun terjatuh ke
tanah yang tandus
Tak kuasa aku mendengar ritihan nya...
Bergegas aku menutup
jendela kembali....
Semilir sang bayu menyapu bara asmara.....
Melambaikan
kasih suci.....
Menyisakan kenangan bersama segenggam luka sepi.