Membunuh kesedihan bukanlah dengan tangisan, bukan juga dengan
kesendirian. Karena kesendirian hanyalah magnet yang mendekatkan
tangisan, bahkan akan hinggap hingga waktu yang cukup lama.
Kita
memang butuh saat sendiri untuk sekedar melihat apa yang salah dalam
diri dan menanyakan kemana tujuan hati ini, kita juga butuh saat untuk
menangis agar kerasnya hati bisa melembut dan meluruskan jalan untuk
berharap hanya pada ilahi.
Sebenarnya yang bisa membunuh kesedihan
hanyalah dirimu sendiri, perlahan melangkah pergi untuk beranjak dari
sepi, menuju keramaian yang di isi oleh berjuta manusia, lalu mulailah
menentukan tujuan hidup, tidak bergantung pada satu makhlukpun, mulai
menata dan merancang untuk meraih masa depan yang cerah.
Belajar,
berorganisasi, berbisnis, dan semua hal yang bisa untuk melanjutkan
estafet mimpimu. Dengan begitu, kesedihanmu akan lenyap dan terganti
oleh syukur dan bahagia.
Tenanglah, karena kesedihan pertanda akan adanya bahagia yang baru dan arah tujuan yang jauh lebih hebat.
Karena dirimu berhak untuk bahagia dan melebarkan senyum manis kepada setiap orang yang engkau jumpai, meski ia masa lalumu.