Perhatian
adalah pemberian jiwa: semacam penampakan emosi yang kuat dari keinginan baik
kepada orang yang kita cintai. Tidak semua yang orang memiliki kesiapan mental
memiliki kemampuan untuk terus memperhatikan.
Memperhatikan
adalah kondisi di mana kamu keluar dari dalam dirimu menuju orang lain yang ada
di luar dirimu. Hati dan pikiranmu sepenuhnya tertuju kepada orang yang kamu
cintai. Itu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Mereka yang bisa keluar dari
dalam dirinya adalah orang-orang yang sudah terbebas secara psikologis, yaitu
bebas dari kebutuhan untuk diperhatikan. Mereka independen secara emosional:
kenyamanan psikologis tidak bersumber dari perhatian orang lain terhadap
dirinya. Dan itulah musykilnya. Sebab sebagian besar orang lebih banyak
terkungkung dalam dirinya sendiri. Mereka tidak bebas secara mental. Mereka
lebih suka diperhatikan daripada memperhatikan. Itu sebabnya mereka selalu
gagal mencintai-
Tak ada yang persis sama dalam perjalanan tiap manusia mencapai tujuannya. Ada yang melewati jalan lurus-lurus saja tanpa hambatan, ada ...
-
“Kere” menurut Poerwadarminta adalah orang miskin yang mengemis. Dalam bahasa halus yang "ngenyek" (mengejek) disebut sebaga...
-
Aku rindu, saat-saat kita belum saling mengenal dulu. Masih saling memandang malu-malu, bergegas berlalu karena takut raut muka tertangkap ...