Dec 23, 2014

HARAPAN DAN KEPASTIAN



Konon, ketika seorang istri meminta pada suaminya, “Pa, akhir tahun ini kita liburan, yuk?” Sebenarnya yang mereka harapkan adalah jawaban singkat dari suaminya, “Ayo!”.

Dengan jawaban itu, sang istri akan punya kebahagiaan tersendiri, semacam waktu senggang untuk membayangkan ke mana saja ia akan berlibur, apa saja yang akan dilakukan saat liburan. Bagi sebagian orang, punya rencana liburan saja sudah merupakan sesuatu yang membahagiakan.

Meski pada saatnya mereka tak benar-benar pergi, kebanyakan istri akan mengerti dan baik-baik saja. Meski mereka akan tetap bertanya, “Tidak apa-apa, Pa. Tapi kita tetap akan liburan, kan?

Lagi-lagi, jawaban yang diharapkan adalah, “Tentu saja. Nanti kita akan liburan!” Itu saja cukup.

Sayangnya, setiap kali mendengar istrinya meminta sesuatu, para suami lebih sering jadi sewot sendiri, “Mama gimana, sih? Mintanya aneh-aneh aja! Kayak yang nggak tahu aja kalau tahun ini kita banyak banget pengeluaran! Belum lagi awal tahun depan banyak banget yang harus dibayar!

Dari sanalah pertengkaran yang sebenarnya tidak perlu sering terjadi.

Konon, perempuan memang senang jika diberi harapan. Tetapi mereka akan bahagia jika diberi kepastian.

Apa benar begitu? 



Aku Rindu