Nov 3, 2014
Sok Baik, Sok Bener, Sok Suci, Sok Alim
Jadi ceritanya ada orang-orang yang tidak terlalu baik, merasa puas sekali ketika ada orang-orang baik tersandung kesalahan. Jadi bulan-bulanan seolah masalah itu besar, padahal sebenarnya sepele—bahkan tidak menurunkan kualitas kebaikannya. Fenomena ini bisa jadi karena ketidakmampuan orang yang tidak terlalu baik tadi menyamai orang yang baik. Karena ketidaksanggupannya menjadi baik, justru menginginkan orang lain menjadi tidak baik.
Sifat tidak baiknya itu malah makin terlihat dari: kesenangan ia melihat orang lain menjadi tidak baik—karena kesalahan. Menginginkan orang lain sama tidak baik seperti dirinya—mencari teman dalam keburukan. Ini banyak nampak dari seringnya orang baik yang di-bully karena tersandung hal kecil. Lihatlah, yang mem-bully pasti bukan orang baik-baik yang menginginkan kebaikan. Ciri orang-orang seperti ini sering menyebut orang baik dengan: sok baik, sok bener, sok suci, sok alim.
Cahaya sulit masuk ke orang yang seperti ini, karena ia sendiri telah bertahan pada ketidakbaikan dan gemar mencemooh orang baik yang tersandung kesalahan. Cobalah perhatikan.
Semoga Allah melindungi kita selalu.
-
Tak ada yang persis sama dalam perjalanan tiap manusia mencapai tujuannya. Ada yang melewati jalan lurus-lurus saja tanpa hambatan, ada ...
-
“Kere” menurut Poerwadarminta adalah orang miskin yang mengemis. Dalam bahasa halus yang "ngenyek" (mengejek) disebut sebaga...
-
Aku rindu, saat-saat kita belum saling mengenal dulu. Masih saling memandang malu-malu, bergegas berlalu karena takut raut muka tertangkap ...