Saya percaya bahwa diluar sana masih ada perempuan yang baik,
sebagaimana pula di luar sana masih banyak laki-laki baik. Jika yang
kamu temui selama ini rata-rata adalah laki-laki brengsek atau perempuan
nakal, coba pahami mengapa sampai kita dipertemukan dengan yang seperti
itu. Jangan-jangan kita sendiri adalah orang brengsek atau orang nakal.
Saya
percaya bahwa diluar sana masih banyak orang yang baik dan jujur, hanya
orang seperti mereka memang jarang menampakkan diri. Segala keyakinan
diwujudukan dalam tindak tanduknya. Masih ada pejabat negara yang jujur
dan tidak korup, yang di dalam sistem berusaha melawan sistem itu
sendiri. Guru atau dosen yang bertanggung jawab terhadap mahasiswanya,
tidak sekedar memberi tugas dan ditinggal proyekan. Pedagang yang jujur
dengan timbangannya. Saya selalu percaya bahwa masih ada orang baik.
Saya
percaya bahwa masih ada anak-anak yang memiliki masa kecil yang baik
saat ini. Jauh dari tayangan musik televisi yang merusak, jauh dari
gadget, dan jauh dari makanan-makanan ringan tidak sehat. Anak-anak yang
entah berada dimana, hidup bersama alam dan menikmati masa kecilnya
dengan nilai nyaris sempurna. Anak-anak yang kelak akan mengisi
bangku-bangku kosong sekolah formal terbaik.
Saya selalu percaya
ditengah paradigma tentang dokter yang selalu terlihat kaya, masih ada
dokter yang memang tulus hatinya. Mengabdikan diri bukan menjual
profesi. Saya selalu percaya bahwa masih ada kebaik-kebaikan di luar
sana yang tidak pernah saya sadari, karena saya sering melihat kepada
keburukan.
Pun ditengah kebingungan para bujang dan gadis yang
ingin mendapat pasangan yang baik. Merasa kesulitan sekali menemukan
orang-orang yang baik. Pernah tersakiti oleh salah satu mereka dan
mengganggap semua yang lain sama brengseknya. Saya percaya bahwa diluar
bahkan mungkin disekitar kita sendiri banyak yang baik. Hanya saja kita
tidak bisa melihat kebaikkan itu karena kita lebih fokus melihat sisi
buruk dari orang tersebut.
Sisi dimana dia sendiri tidak mau
berada disana. Jika kita mengharapkan sesuatu yang baik, maka sudah
sebaik apakah kita? Kebaikan itu akan timbul jika kita melakukan
kebaikan, maka teruslah berbuat baik dan kamu akan bertemu dengan
orang-orang yang baik diluar sana. Yang akan menjadi teman baik, yang
akan menjadi saudara jauh, atau menjadi pasangan hidup.
Saya
percaya bahwa kebaikan itu masih ada. Pun dalam dirimu, ketika orang
lain menganggapmu sebagai laki - laki yang brengsek atau apapun itu dengan
segala label manusia yang mengatakan bahwa kamu tidak soleh. Aku
melihatmu dari sisi kebaikanmu, maka sejak saat itu pula. Aku percaya
bahwa kamu adalah laki - laki yang baik. :)
-
Aku rindu, saat-saat kita belum saling mengenal dulu. Masih saling memandang malu-malu, bergegas berlalu karena takut raut muka tertangkap ...
-
Tak ada yang persis sama dalam perjalanan tiap manusia mencapai tujuannya. Ada yang melewati jalan lurus-lurus saja tanpa hambatan, ada ...
-
“Kere” menurut Poerwadarminta adalah orang miskin yang mengemis. Dalam bahasa halus yang "ngenyek" (mengejek) disebut sebaga...